by H Ismaun — Kejadian-kejadian di masa lampau itu walaupun sudah tidak ada lagi, kesan-kesannya (untuk sebagian atau seluruhnya) tinggal membekas pada ingatan manusia,
29 pages

61 KB – 29 Pages

PAGE – 1 ============
Modul 1 Pengertian dan Konsep Sejarah Prof. Dr. H. Ismaun, M.Pd . alam Modul 1 ini, Anda akan kami ajak untuk menelaah Pengertian Sejarah dan Konsep Sejarah yang merupakan bagian awal dalam rangka memahami sejarah sebagai disiplin ilmu. Beberap a istilah, konsep dan uraian dalam modul ini bukan hal yang baru bagi Anda sebagai seorang guru sejarah di sekolah, namun dalam modul ini disajikan telaah lebih lanjut agak mendalam secara komprehensif. Adapun isi modul ini terdiri dari Kegiatan Belajar 1: Pengertian Sejarah, yang mencakup: (a) Asal kata, arti kata dan istilah sejarah, (b) Definisi dan rumusan sejarah, sejarah sebagai peristiwa, sebagai kisah dan sebagai ilmu. Kegiatan Belajar 2: Konsep Sejarah yang mencakup: (a) Sejarah sebagai peristiwa, (b) Sejarah sebagai kisah, dan (c) Sejarah sebagai ilmu. Tujuan – tujuan khusus yang ingin dicapai setelah Anda mempelajari Modul 1 ini diharapkan Anda dapat menjelaskan: 1. asal kata, arti kata, dan istilah sejarah; 2. beberapa kata yang erat kaitannya denga n arti sejarah; 3. definisi dan rumusan sejarah; 4. konsep sejarah sebagai peristiwa; 5. konsep sejarah sebagai kisah; 6. konsep sejarah sebagai ilmu; 7. kesimpulan mengenai pengertian dan konsep sejarah. Selanjutnya silakan Anda mempelajari isi modul ini, yang dim ulai dari bagian pertama tentang pengertian dan konsep sejarah. Namun sebelumnya coba ikutilah petunjuk strategis ini. 1. Cermati lebih dahulu glosarium pada akhir modul ini yang memuat istilah – istilah khusus, sebelum Anda membaca keseluruhan modul. 2. Cer mati tujuan modul yang mencakup tujuan – tujuan pada setiap kegiatan belajar dan pahami secara baik. D PENDAHULUAN

PAGE – 2 ============
1. 2 ILMU SEJARAH DALAM PIPS 3. Baca materi modul dengan seksama, buat catatan pinggir berupa pertanyaan atau tanda lain sebagai refleksi belajar Anda. 4. Kerjakan tugas latihan seoptima l mungkin kemudian cocokan dengan materi kegiatan belajar. 5. Kerjakan tes formatif seoptimal mungkin, kemudian cocokan dengan kunci jawaban. 6. Buatlah catatan khusus hasil diskusi dengan teman atau waktu tutorial tatap muka atau tutorial elektronik guna menambah wawasan Anda lebih ke depan.

PAGE – 3 ============
PSOS 4204 /MODUL 1 1. 3 Kegiatan Belajar 1 Pengertian Sejarah A. APAKAH SEJARAH ITU? Pertanyaan ini tampak sederhana, akan tetapi apabila kita teliti dan renungkan arti serta inti hakikatnya mengandung makna yang dalam dan luas. Gu na memberikan jawaban yang sewajarnya terhadap pertanyaan tersebut di atas maka kita harus mengadakan tinjauan mengenai konsep sejarah secara agak luas dari berbagai segi. Sebelum sampai pada uraian definisi sejarah perlu kiranya sedikit uraian dari segi e timologi dan terminologi. 1. Asal Kata dan Arti Kata serta Istilah Sejarah Dari manakah asal kata sejarah itu? Perkataan sejarah mula – mula berasal dari bahasa Arab fisyajarafl, artinya terjadi, fisyajaratunfl (baca: syajarah ) artinya pohon kayu. Pohon mengga mbarkan pertumbuhan terus – menerus dari bumi ke udara dengan mempunyai cabang, dahan dan daun, kembang atau bunga serta buahnya. Memang di dalam kata sejarah itu tersimpan makna pertumbuhan atau kejadian (Yamin, 1958: 4). Begitulah sejarah yang berarti poho n, juga berarti keturunan, asal – usul atau silsilah. Orang yang sudah lama berhubungan dengan ilmu sejarah, termasuk mereka yang mempelajarinya dengan agak mendalam, arti kata syajarah tidak sama dengan kata sejarah, akan tetapi kedua perkataan itu berhubun gan satu dengan yang lain. Sejarah bukan hanya berarti pohon, dalam arti fipohon keluarga” juga tidak hanya berarti keturunan, asal – usul dan silsilah. Walaupun demikian, kalau kita mempelajari sejarah, sekurang – kurangnya kita tentu mempelajari keturunan, as al – usul dan silsilah ( syajarah an – nasab ). Sepintas lalu telah kita ikuti arti kata sejarah ditinjau dari sudut etimologi, yang menggambarkan sifat seperti pohon kayu. Namun demikian bukanlah dimaksudkan bahwa sejarah itu secara biologis; tumbuh, berkemban g, berbuah atau tidak dan akhirnya mati, benar – benar bagaikan pohon kayu. Sejarah memang tumbuh hidup, berkembang dan bergerak terus dan akan berjalan terus tiada hentinya sepanjang masa.

PAGE – 4 ============
1. 4 ILMU SEJARAH DALAM PIPS Di samping kata sejarah, kita ketahui sejumlah kata dalam bahasa Ara b yang artinya hampir sama. Kata silsilah umpamanya menunjuk pada keluarga atau nenek moyang. Kata firiwayat” atau fihikayat” dikaitkan dengan cerita yang diambil dari kehidupan, kadang – kadang lebih mengenai perseorangan daripada keluarga. Untuk keperluan te rtentu sekarang kita membutuhkan keterangan riwayat hidup. Kata riwayat kurang lebih berarti laporan atau cerita tentang kejadian. Sedang kata hikayat yang dekat dengan kata sejarah artinya ialah cerita tentang kehidupan, yaitu yang menjadikan manusia seba gai objeknya disebut juga biografi ( bios = hidup, gravein = menulis). Jika objek cerita kehidupan manusia itu seseorang, diri sendiri disebut autobiografi. Kata “kisah” dalam bahasa Arab yang sangat umum menunjuk ke masa lampau, justru yang lebih mengandun g arti cerita tentang kejadian yang benar – benar terjadi pada masa yang lampau, yaitu sejarah. Sedangkan kata fitarikhfl yang menunjukkan tradisi dalam sejarah Islam, seperti tarikh Nabi dan sebagainya, sebenarnya berasal dari bahasa Turki. Di dalam bahasa – ba hasa Nusantara ada beberapa kata yang kurang lebih mengandung arti sejarah seperti “babadfl, yang berasal dari bahasa Jawa, tambo yang berasal dari bahasa Minangkabau, “tutui teteek” bahasa Roti, fipustaka” dan “cerita”. Menurut Pigeaud, kata fibabad” berarti figeschiekundig verhaal” atau cerita sejarah. Barangkali kata babad ada hubungannya dengan kata “babad” bahasa Jawa dalam arti “memangkas”. Hasil pem babad an ialah suasana terang, mungkin babad dalam arti sejarah ini bertugas untuk menerangkan suatu keada an. Memang dalam peristiwa tertentu sejarah rakyat kita, mungkin terjadinya pada setiap desa yang dihuni masyarakat di Pulau Jawa, kemudian ada yang berkembang menjadi kota atau keraton, mula – mula dimulai dengan jalan membabad hutan. Agar kita mendapat pen gertian yang lebih luas maka sebagai perbandingan baiklah kita ambil beberapa terjemahan yang berasal dari bahasa lainnya. Perkataan sejarah dalam bahasa Belanda ialah “geshciedenis” (dari kata geschieden terjadi), dalam bahasa Jerman figeschichte” (dari kata geschehen terjadi). Sedangkan dalam bahasa Inggris ialah “history” (berasal dari bahasa Yunani fihistoriafl = apa yang diketahui karena penyelidikan) sehingga hampir berarti “ilmu pengetahuan”. Jadi, berhubungan dengan segala macam peristiwa yang terj adi dalam masyarakat manusia.

PAGE – 5 ============
PSOS 4204 /MODUL 1 1. 5 Pembatasan ini pun terasa masih luas sekali meliputi seluruh kehidupan manusia. Memang sesungguhnya sejarah mencakup setiap bidang yang tidak terbatas. Namun demikian dapatlah kiranya pembatasan kata manusia itu cukup menjadi pusat penelitian atau studi. Jadi bukannya kita membicarakan semua makhluk hidup, termasuk hewan dan tumbuhan, demikian pula bukan membicarakan tentang alam raya dengan segala isinya. Demikian beberapa penjelasan mengenai perkataan sejarah ditinjau dari se gi etimologi atau asal kata. Namun arti dari semua kata tersebut di atas jelas tak satupun yang mendekati apa yang kita maksudkan dengan kata fisejarahfl dewasa ini. Kebanyakan buku yang mengungkapkan arti istilah sejarah menyatakan bahwa arti istilah fisejar ahfl tergantung pada pemikiran barat. Kata Inggris history (sejarah) berasal dari kata benda dalam bahasa Yunani Kuno historia (baca: istoria ) yang kurang lebih berarti fibelajar” dengan cara fibertanya – tanya”. Dalam penggunaannya oleh filsuf Yunani Aristote les, historia berarti pertelaan sistematis mengenai seperangkat gejala alam, tanpa mempersoalkan susunan kronologis . Hal itu masih tetap hidup dalam bahasa Inggris dalam sebutan “natural history” atau dalam bahasa Belanda “natuurlijke historiefl. Akan tetap i dalam perkembangan zaman, kata Latin yang sama artinya, yakni fiscienteia” lebih sering dipergunakan untuk menyebutkan pertelaan sistematis non kronologis mengenai gejala alam. Sedangkan kata fihistoria” biasanya diperuntukkan bagi pertelaan mengenai gejal a – gejala (terutama hal ihwal manusia) dalam urutan kronologis, demikian menurut Henry Berr dan Lucien Febvre. Menurut arti yang paling umum, kata historia berarti sesuatu yang telah terjadi. Bandingkan dengan kata Jerman untuk sejarah, yakni fiGeschichtefl, yang berasal dari kata figeschehen” yang berarti terjadi. Geschichte adalah sesuatu yang telah terjadi. Dalam bahasa Belanda figeschiedenis” dari kata kerja figeschieden” yang berarti terjadi. Bahasa Inggris fihistory” kini berarti fimasa lampau umat manusia”. Melalui bahasa Latin kata fihistoria” itu termasuk ke dalam bahasa – bahasa Eropa lainnya. Misalnya dalam bahasa Perancis menjadi fihistoire” atau fil’histoire”, dalam bahasa Inggris fihistory”, dalam bahasa Belanda fihistoriefl dan dalam bahasa Rusia “istorya”. S ejumlah kata lainnya dari bahasa – bahasa Eropa menunjukkan berbagai arti history bila kita menggunakannya dalam arti yang umum. Kronika ( cronicle ), keturunan ( genealogy ), tarikh ( annals ), epik (syair

PAGE – 6 ============
1. 6 ILMU SEJARAH DALAM PIPS kepahlawanan), dan sebagainya. Akan tetapi biasanya arti fisejarah – historyfl erat hubungannya dengan kata Yunani asli dan perkembangannya menjadi suatu pengertian di Eropa, khususnya dalam abad ke – 18 dan ke – 19. Dalam bahasa Indonesia juga dipakai kata “historia” sebagai padanan kata sejarah. Dengan renungan sebe ntar kiranya telah dapat kita sadari, bahwa dengan artian ini sejarah tidak dapat direkonstruksi. Masa lampau manusia sebagian besar tidak dapat ditampilkan kembali. Bahkan mereka yang dikaruniai ingatan tajam sekalipun tidak akan dapat menyusun kembali ma sa lampaunya karena dalam hidup semua orang pastilah ada peristiwa, orang, kata – kata, pikiran – pikiran, tempat – tempat, bayangan – bayangan yang ketika terjadi sama sekali tidak menimbulkan kesan atau yang telah dilupakan. Lebih dari itu, pengalaman suatu gene rasi yang telah lama mati yang sebagian besar di antara anggota keluarganya!a tidak meninggalkan atau jika pun ada tidak pernah sampai ke tangan sejarawan, tidak mungkin diingat kembali secara lengkap. Dengan demikian rekonstruksi masa lampau umat manusia secara keseluruhan, meskipun menjadi tujuan sejarawan, merupakan suatu tujuan yang sepenuhnya mereka sadari tidak akan mungkin mereka capai (Gottschalk, 1975: 27). Dari penelusuran kata – kata dari arti kata sejarah tersebut dapatlah kita simpulkan bahwa kat a sejarah dipergunakan sebagai perkataan dalam bahasa kita sehari – hari dan istilah ilmu pengetahuan. Sejarah berarti cerita atau kejadian atau peristiwa yang benar – benar terjadi atau berlangsung pada waktu yang lalu. 2. Definisi dan Rumusan Sejarah Defin isi adalah pernyataan secara eksplisit tentang konotasi suatu istilah. Konotasi itu sendiri atas atribut – atribut pokok dari istilah itu. Jadi, definisi adalah pernyataan secara eksplisit tentang atribut itu. Biasanya setiap pengantar dalam ilmu pengetahua n yang berdiri sendiri dikemukakan terlebih dahulu batasan atau definisinya, sebelum membicarakan pokok – pokok persoalan yang tercakup dalam bidang ilmu tersebut. Ringkasannya dapatlah kita ambil kesimpulan, bahwa batasan atau definisi ialah suatu pernyataa n tentang sistem pemikiran yang teratur dalam taraf keilmuan. Bagaimana definisi sejarah itu?

PAGE – 8 ============
1. 8 ILMU SEJARAH DALAM PIPS Selanjutnya dikemukakan, bahwa menurut rumusan tersebut di atas memiliki sembilan sendi sejarah sebagai ilmu, yaitu: a. Ilmu pengetahuan: Sendi pertama menyatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah sejar ah ialah suatu ilmu pengetahuan sebagai pertumbuhan hikmah kebijaksanaan (rasionalisme) manusia. Dengan perkataan lain sejarah itu adalah suatu sistem ilmu pengetahuan, yakni sebagai daya cipta manusia untuk mencapai hasrat ingin tahu serta perumusan sejum lah pendapat yang tersusun sekitar suatu keseluruhan masalah. Dan sehubungan dengan ini tak dapat dilepaskan sifatnya sebagai ilmu mengenai berlakunya hukum sebab dan akibat atau kausalitas. b. Hasil penyelidikan: Sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan di susun menurut hasil – hasil penyelidikan (investigation, research) yang dilakukan dalam masyarakat manusia. Jadi, penyelidikan adalah penyaluran hasrat ingin tahu oleh manusia dalam taraf keilmuan. Penyaluran sampai ada sebab bagi setiap akibat, bahwa setiap gejala yang tampak dapat dicari penjelasannya secara ilmiah. c. Bahan penyelidikan: Ilmu sejarah ialah hasil penyelidikan dengan mempergunakan bahan penyelidikan sebagai benda kenyataan. Semuanya disebut sejarah, baik berupa benda, dokumen tertulis maupun tradisi lisan. d. Cerita: Sendi cerita yang berisi pelaporan tentang kejadian dalam zaman yang lampau. Untuk membedakan dengan cerita biasa atau dongeng, sejarah dalam pengertian ilmiah harus menunjukkan hubungan antara satu gejala dengan gejala yang lain secara kronologis. Cerita adalah anasir subjektif, tetapi anasir ini menghubungkan dengan bahan sejarah yang objektif secara rapih. e. Kejadian: Yang diselidiki atau diriwayatkan dalam pengertian sejarah ialah kejadian dalam masyarakat manusia di zaman ya ng lampau. Kejadian itu meliputi sekumpulan masyarakat dan keadaan – keadaan yang berpengaruh. Semuanya itu ialah objek sejarah yang harus diseleksi. Kejadian ialah hal yang terjadi. Muhammad Yamin menyatakan bahwa rangkaian kejadian itu adalah hubungan tim bal balik satu sama lain, ada kausalitasnya. f. Masyarakat manusia: Kejadian di zaman yang lampau itu berlaku dalam masyarakat manusia, yakni gejala, perbuatan dan keadaan masyarakat manusia dalam ruang dan waktu yang menjadi objek sejarah.

PAGE – 9 ============
PSOS 4204 /MODUL 1 1. 9 Muhammad Yamin dalam hal ini lebih menegaskan pembatasannya dengan mengutip ucapan Ernst Bernheim: fiNur der mensch ist object der Geschiktswissenscheft.” (Hanya yang berkaitan dengan manusialah yang menjadi objek studi ilmu pengetahuan sejarah). Dengan penjelasan singkat jelaslah kiranya bahwa manusialah yang menjadi titik pusat sejarah. Manusia sebagai makhluk sosio budaya di samping menjadi subjek sejarah, sebaliknya juga menjadi objek sejarah. g. Waktu yang lampau: Sejarah menyelidiki kejadian – kejadian di zaman atau w aktu yang lampau. Sedangkan gejala – gejala masyarakat pada waktu sekarang dan ditinjau kemungkinan pada waktu yang akan datang menjadi bidang objek ilmu politik. Jikalau batas – batas waktu dalam tiga babakan dahulu, kini dan nanti kita kehilangan maka sang w aktu menjadi tidak berpangkal dan tidak berujung. h. Begitulah penentuan waktu itu penting sebagai batas tinjauan dan ruang gerak kita guna memudahkan pemahaman masalah bagaikan pancang – pancang dalam perjalanan sejarah. i. Tanggal atau tarikh: Waktu yang t elah lampau adalah demikian jauh dan lamanya sehingga sukar mengirakannya, apabila sang waktu itu bermula atau berpangkal. j. Masa lampau itu tidak pernah putus dari rangkaian masa kini dan masa nanti sehingga waktu dalam perjalanan sejarah adalah satu kon tinuitas. Oleh karena itulah maka untuk memudahkan ingatan manusia dalam mempelajari sejarah perlu ditentukan batas awal dan akhirnya setiap babakan dengan kesatuan waktu sebagai penunjuk kejadian: tahun, bulan, tanggal/hari, jam dan detik, windu, dasawars a atau dekade, abad, milenium ataupun usia relatif. k. Penafsiran atau syarat khusus: Penyelidikan sejarah secara ilmiah dibatasi oleh cara meninjau yang dinamakan juga menafsirkan keadaan – – keadaan yang telah berlalu. Cara menafsirkan itu kita namakan tafs iran atau interpretasi sejarah, yang menentukan warna atau corak sejarah manakah atau apakah yang terbentuk sebagai hasil penyelidikan yang telah dilakukan, misalnya Sejarah Dunia, Sejarah Nasional, Sejarah Politik, Sejarah Ekonomi, Sejarah Kebudayaan, Sej arah Kesenian, Sejarah Pendidikan, dan sebagainya. Selain itu ideologi atau paham tertentu dapat menentukan corak sejarah misalnya: penafsiran sejarah menurut paham liberalisme, paham marxisme dan menurut paham Pancasila. Cara penafsiran sejarah dari sudut pandangan ilmu tertentu

PAGE – 10 ============
1. 10 ILMU SEJARAH DALAM PIPS atau ideologi tertentu itu merupakan syarat khusus dalam rangkaian sendi sejarah. Demikianlah syarat – syarat atau sembilan sendi yang merupakan kerangka dan isi pokok yang membentuk pengertian sejarah sebagai ilmu pengetahuan menur ut rumusan dan penjelasan Muhammad Yamin. Selanjutnya Muhammad Yamin dalam uraiannya membedakan rumusan sejarah dengan definisi sejarah. Rumusan (formula) berkalimat panjang, sedangkan dalil atau definisi jauh lebih ringkas. Dengan tidak mengadakan perubah an tentang jumlah sembilan sendi ilmu sejarah seperti yang telah diuraikan di atas, Muhammad Yamin memberikan definisi atau dalil sejarah yang berbunyi demikian: Sejarah ialah bentukan rohani, tempat sesuatu kebudayaan mempertenggangkan zaman yang lampau. Dinyatakan oleh beliau selanjutnya, bahwa dalil dari J. Huizenga, yang berbunyi dalam bahasa Belanda: fiGeschiedenis is de geestelijke vorm, waarin een cultuur zich rekenschep geeft van haar verleden.” Definisi atau dalil yang ringkas itu menurut Muhammad Y amin sama isi dan maksudnya dengan yang panjang sehingga sendi – sendi dalam rumusan yang sembilan jumlahnya itu dapat dibagi – bagi dan dimasukkan ke dalam empat bagian dalil atau definisi yang kira – kira dapat kami lukiskan sebagai berikut. Bagian – bagian dal il Sendi – sendi rumusan 1) ilmu pengetahuan a. bentukan rohani 2) penafsiran (syarat khusus) 3) hasil penyelidikan b. mempertenggangkan 4) bahan penyelidikan 5) cerita c. s esuatu kebudayaan 6) masyarakat manusia

PAGE – 11 ============
PSOS 4204 /MODUL 1 1. 11 7) kejad ian d. zaman yang lampau 8) tanggal atau tarikh 9) waktu yang lampau Jadi, sistematika dan isi dalil atau definisi dan rumusan adalah sama. Walaupun dalil at au definisi jauh lebih ringkas daripada kalimat rumusan, tetapi karena ringkasnya itu dalam beberapa hal lalu meliputi isi yang lebih umum dan lebih lanjut. Dari uraian yang panjang tentang arti kata dan istilah sejarah dapatlah kita ambil intisari maknany a bahwa sejarah itu adalah suatu pengetahuan tentang peristiwa yang terjadi dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau sesuai dengan rangkaian kausalitasnya serta proses perkembangannya dalam segala aspeknya yang berguna sebagai pengalaman untu k dijadikan pedoman kehidupan manusia masa sekarang serta arah cita – cita pada masa yang akan datang. 1) Kesimpulan apakah yang dapat Anda tarik dari berbagai kata dan istilah dalam bahasa kita maupun bahasa asing yang berkaitan dengan sejarah? 2) C oba Anda bandingkan definisi sejarah menurut Muhammad Yamin dan menurut J. Huizenga! Tunjukkan unsur kesamaan dan unsur perbedaannya! 3) Menurut para ahli sejarah sekurang – kurangnya ada tiga konsep sejarah. Sebutkan ketiga konsep tersebut dan apa perbedaan nya satu sama lain! Berilah masing – masing satu contoh! 4) Berbicara tentang konsep sejarah sebagai ilmu maka perlu kejelasan mengenai pengertian dan kriteria ilmu. Apakah kriteria – kriteria tersebut dapat dipenuhi? 5) Objek studi sejarah adalah segala peris tiwa yang terjadi pada masa lampau, baik yang bersifat alamiah maupun insaniah. Karena demikian luas dan hampir tak terbatasnya materi sejarah maka batasan apa yang telah disepakati untuk menentukan ruang lingkup ilmu sejarah? LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!

61 KB – 29 Pages