by L Isnan Ansory · 2018 — Tidak jarang kita mendengar seseorang mengatakan bahwa, “amalan ini hukumnya bid’ah”. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan bid’ah
132 pages

64 KB – 132 Pages

PAGE – 3 ============
Page | 3 muka | daftar isi Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam T erbitan (KDT) Apakah Hukum Syariah? Penulis : Isnan Ansory, Lc., M.Ag. 1 32 hlm Judul Buku Apak ah Hukum Syariah? Penulis Isnan Ansory, Lc., M.Ag. Editor Maemunah Fitrianingrum, Lc. Setting & Lay out Abd Rohman Royyan Desain Cover Moch Abdul Wahhab, Lc. Penerbit Rumah Fiqih Publishing Jalan Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Cet akan Pert a ma 10 Oktober 201 8

PAGE – 4 ============
Halaman 4 dari 132 muka | daftar isi Daftar Isi : Daftar Isi : .. . 4 Pengantar .. . 7 . 9 A . Penger .. . 9 1 . 9 2 . 10 a. – Sayyiah 13 b. .. .. 17 2. Pengertian Hukum Syariah .. 20 Bab 2 : vs Pilihan Penulis .. 25 A akah Hukum Syariah? 25 B . Pilihan Penulis .. . 29 Bab 3 : Hukum – hukum Syariah Seputar Sunnah . 33 A 36 B . Implik 39 1 . Khushushiyyah .. . 39 a. Perihal Kewajiban – kewajiban y ang Dibebankan Kepada Rasulullah saw .. 40

PAGE – 5 ============
Halaman 5 dari 132 muka | daftar isi b. Perihal Keharaman Atas Nabi saw . 40 c. Perihal Khusus Y ang Dibolehkan Untuk Nabi saw Saja .. 41 2 . Sunnah Jibillah .. . 41 3 . Sunnah Khibrah Insaniyyah .. 43 4. .. . 45 5 . Taqrir Nabi saw. .. .. 45 6 . Bayan al – .. .. 45 Bab 4 .. . 49 .. 50 B .. 53 – – – .. . 53 – – – – .. .. .. 56 C 59 Bab 5 : .. . 61 .. 62 Muthlaq .. .. 63 2. Mazhab Kedua: Hasanah, Namun Dengan Syarat. .. 66 a. Taqyid Muthlaq Shahabat Zaman Nabi 69 b. Taqyid Muthlaq Shahabat Setelah Nabi Wafat .. . 73 dan Generasi Salaf Setelah Shahabat .. . 78 d. Taqyid Muthlaq Dalam 4 Mazhab .. 80

PAGE – 6 ============
Halaman 6 dari 132 muka | daftar isi Idhafiyyah .. 91 94 1. Ibadah Muqoyyad Yang Pembatasannya Menjadi Tujuan Syariat .. 94 a. Dalam Mazhab Hanafi: . 96 B. Dala .. 98 C . Dalam Mazhab Hanbali: 100 2. Ibadah muqoyyad yang pembatasannya tidak menjadi tujuan syariat. 103 a . Mazhab Pertama: Tidak Boleh Dan Termasuk .. . 103 b . Mazhab Kedua: Boleh Di lakukan. . 105 Kesimpulan .. 115 Daftar Pustaka: .. .. 123

PAGE – 8 ============
Halaman 8 dari 132 muka | daftar isi Untuk menjawab pertanyaan yang menjad i tema tulisan ini, kesimpulan penulis yang dalam tulisan ini mengandung konsekwensi hukum syariah. Dalam arti, suatu perbuatan misalnya, jika dianggap sebagai mengandung konsekwensi hukum syariah tertentu. Untuk menguji hipotesa ini, setidaknya ada beberapa pembahasan yang menjadi landasan dalam pengujiannya. 1. ukum syariah . 2. . 3. Hukum – hukum s yariah s eputar s unnah . 4. Hukum – hukum s yariah s eputar b .

PAGE – 9 ============
Halaman 9 dari 132 muka | daftar isi B ab 1 : A 1 Secara bahasa, kata bid a h ( ) berasal dari bahasa Arab ( ) yang bermakna ansya a (membuat) dan (memulai). Ibnu Manzhur ( ) secara bahasa bermakna bahwa orang tersebut melakukan atau membuat sesuatu yang tidak ada contoh atau perbuatan yang sama dan Dan di antara nama Allah swt di dalam al – adalah al – (QS. al – Baqarah: 117), yang bermakna Allah membuat sesuatu yang baru, tidak ada sesuatu tersebut sebelumnya. ulama dapat disifati secara makna positif (baik /hasanah ) dan makna negatif (tercela /sayyiah ). menjadi secara haqiqoh lughowiyyah , bisa disifati dengan

PAGE – 10 ============
Halaman 10 dari 132 muka | daftar isi hasanah dan sayyiah. 1 2 persoalan secara definisi syariah ( ), pada dasarnya para ulama sepakat bahwa secara haqiqoh dengan sifat sayyiah (tercela). Namun, apakah secara majaz (lawan dari hasanah ?. D alam hal ini para ulama berbeda pendapat. Di mana, salah satu sebab perbedaan itu muncul karena perbedaan pemahaman atas hadits Nabi saw neg atif, yaitu sifat tersesat (dholalah). Hadits tersebut sebagaimana berikut: Dari Irbadh bin Sariyah ra: Rasulullah saw 1 Muhammad al – Khidhr, – – Kamilah , (Syiria: Dar an – Nawadir, 1413/2010), cet. 1, hlm. 4/131.

PAGE – 11 ============
Halaman 11 dari 132 muka | daftar isi karena . (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim, Baihaqi, Ibnu Majah, da n Darimi) Di dalam memahami hadits ini, setidaknya para ulama terpecah menjadi dua kelompok ( ittijah ). Yaitu tercela. Dan kelompok yang menolak pembagian tersebut da secara definisi syariah adalah tercela. kullu makhshuh . Atau lafaz yang berbentuk umum, namun memiliki pengkhususan. Dalam arti, mereka selanjutnya, dari pemahaman ini lahirlah konsep – dalam i stilah imam Taqiyyuddin as – Subki, pembagian – haqiqah lughowiyyah . 2 Sebagaimana penjelasan ini diutarakan oleh Imam Yahya bin Syaraf an – Nawawi (w. 676 H): 2 Taqiyyuddin as – Subki, Fatawa as – Subki , (t.t: Dar al – t.th), hlm. 2/108.

64 KB – 132 Pages