93 KB – 10 Pages

PAGE – 1 ============
1 BAB V ANALISIS, PENELUSURAN DATA KOHORT DAN RENCANA TINDAK LANJUT A. Analisis Analisis adalah suatu pemeriksaan dan evaluasi dari suatu informasi yang sesuai dan relevant dalam menyeleksi suatu tindakan yang terbaik dari berbagai macam alternatif variasi. Analisis yang dapat dilakukan mulai dari yang sederhana hingga analisis lanjut sesuai dengan tingkatan penggunaannya. Data yang di analisis adalah data register kohort ibu, bayi dan anak balita serta cakupan. a. Analisis Sederhana Analisis ini membandingka n cakupan hasil kegiatan antar wilayah terhadap target dan kecenderungan dari waktu ke waktu. Analisis sederhana ini bermanfaat untuk mengetahui desa/kelurahan mana yang paling memerlukan perhatian dan tindak lanjut yang harus dilakukan. Selain di Puskesm as, analisis ini dapat juga dilakukan oleh Bidan di Desa dimana Bidan di Desa dapat menilai cakupan indikator PWS KIA di desanya untuk menilai kemajuan desanya. Di Poskesdes seorang Bidan di Desa dapat membuat grafik cakupan indikator PWS KIA sehingga dia bisa mengikuti perkembangan dan menindaklanjutinya. Contoh analisis sederhana Analisis dari grafik cakupan ibu hamil baru (akses) pada pemantauan bulan Juni 2008 dapat digambarkan dalam matriks seperti dibawah ini. Contoh Analisis Sederhan a Desa/ Kelurahan C akupan Terhadap Target Terhadap Cakupan Bulan Lalu Status Desa / Kelurahan Diatas Dibawah Naik Turun Tetap A + + Baik B + + Baik C + + Kurang D + + Cukup E + + Jelek

PAGE – 2 ============
2 Dari matriks diatas dapat disimpulkan adanya 4 macam status cakupan desa/kelurahan, yaitu : i. Status baik Adalah desa/kelurahan dengan cakupan diatas target yang ditetapkanuntuk bulan Juni 2008, dan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat a tau tetap jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu. Desa/kelurahan – desa/kelurahan ini adalah desa/kelurahan A dan desa/kelurahan B. Jika keadaan tersebut berlanjut, maka desa/kelurahan – desa/kelurahan tersebut akan mencapai atau melebihi target tahunan yang ditentukan. ii. Status kurang Adalah desa/kelurahan dengan cakupan diatas target bulan Juni 2008, namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu. Desa/kelurahan dalam kategori ini adalah desa/kelura han C, yang perlu mendapatkan perhatian karena cakupan bulan lalu ini hanya 5% (lebih kecil dari cakupan bulan minimal 7,5%). Jika cakupan terus me nurun , maka desa/kelurahan tersebut tidak akan mencapai target tahunan yang ditentukan. iii. Status cukup Adalah desa/kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni 2008, namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu. Desa/kelurahan dalam kategori ini adalah desa/kelurahan D, yang perlu didorong agar caku pan bulanan selanjutnya tidak lebih daripada cakupan bulanan minimal 7,5%. Jika keadaan tersebut dapat terlaksana , maka desa/kelurahan ini kemungkinan besar akan mencapai target tahunan yang ditentukan. iv. Status jelek Adalah desa/kelurahan dengan cakupan d ibawah target bulan Juni 2008, dan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun dibandingkan dengan bulan lalu. Desa/kelurahan dalam kategori ini adalah desa/kelurahan E, yang perlu diprioritaskan untuk pembinaan agar cakupan bulanan selanjutnya da pat ditingkatkan diatas cakupan bulanan minimal agar dapat mengejar kekurangan target sampai bulan Juni, sehingga dapat pula mencapai target tahunan yang ditentukan. b. Analisis Lanjut (Tabulasi Silang/Cross Tabulation) Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan variabel tertentu dengan variabel terkait lainnya untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar variabel yang dimaksud. Contoh : a. K1 dibandingkan dengan K4 b. K1 dibandingkan dengan Pn c. Pn dibandingkan dengan KF dan KN d. Jumlah Ibu Hamil Anemia di bandingkan dengan K1 dan K4 e. KN1 dibandingkan dengan Jumlah Hep B Uniject f. Dll

PAGE – 3 ============
3 Contoh : Apabila Drop Out (DO) K1 – K4 lebih dari 10% berarti wilayah tersebut bermasalah dan perlu penelusuran dan intervensi lebih lanjut. Drop Out tersebut dapat disebabka n karena ibu yang kontak pertama (K1) dengan tenaga kesehatan, kehamilannya sudah berumur lebih dari 3 bulan. Sehingga diperlukan intervensi peningkatan pendataan ibu hamil yang lebih intensif. B. Penelusuran Data Kohort Penelusuran adalah proses pengamata n seseorang atau obyek yang bergerak dalam kurun waktu dari lokasi tertentu. Penelusuran dilakukan dalam rangka : 1. Mengidentifikasi kasus/masalah secara individu selama masa hamil, bersalin, masa nifas, neonatus, bayi dan balita. Masalah yang ditelusuri : P erkembangan kesehatan setiap ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi dan anak balita Kesiapan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi setiap ibu hamil Faktor risiko dan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi baru lahir dan anak balita Menilai kualitas pelayanan yang diberikan Kematian ibu dan bayi 2. Membangun perencanaan berdasarkan masalah yang spesifik Seorang bidan harus mencatat setiap ibu hamil yang ada di desanya. Sehingga setiap bulan dia dapat melakukan analisis dan pe nelusuran data kohort terhadap ibu hamil di desanya. Analisis dan penelusuran data kohort yang dapat dilakukan oleh bidan untuk meningkatkan kinerja bidan, contohnya : 1. Dari data kohort ditemukan : a. Ibu T, 19 tahun, punya jamkesmas, hamil anak pertama, HPHT tanggal 21 Februari 2008, taksiran partus tanggal 7 September 2008, rencana persalinan oleh bidan, tempat persalinan di rumah, pendamping persalinan suami, transportasi dari suami, donor darah dari suami, datang ANC pertama kali tanggal 25 April 2008 pada usia 9 minggu, dengan hasil pemeriksaan BB 37 kg, Tekanan Darah 90/60 dan L ILA 22 cm dan anemia. Hasil pemeriksaan dicatat dalam buku KIA. Tanggal 15 April 2008 keguguran ditolong oleh dukun. b. Ibu Tar, 39 tahun, termasuk masyarakat miskin, tidak punya jamk esmas, hamil anak ke 6, pernah melahirkan 5 anak dan semuanya hidup. Rencana persalinan oleh

PAGE – 4 ============
4 bidan, tempat persalinan di rumah, pendamping persalinan suami, sudah memiliki transportasi dan calon donor darah. Datang ANC pertama kali tanggal 4 Julil 2008 pad a usia 22 minggu, dengan hasil pemeriksaan BB 45 kg, LILA 23 cm, Tekanan Darah 130/80, TFU 20 cm, taksiran beran janin 1240, denyut jantung janin 140, status imunisasi T1, anemia , dilakukan injeksi TT . Hasil peme riksaan dicatat dalam buku KIA. Analisis da ri 2 contoh data dari kohort di atas adalah sebagai berikut : Contoh Kasus Masalah Rencana Tindak Lanjut Ibu T, umur 19 thn, G1, HPHT 1/2/08, mempunyai P4K, rencana tempat persalinan di rumah, periksa ANC 1 pd mg ke 9 BB 37 kg, TD 90/60, Anemia, LILA 22 T anggal 15/4/08 keguguran, ditolong dukun di rumah Ł G1A1, usia terlalu muda Ł Rencana persalinan di rumah Ł Status gizi kurang Ł Anemia Ł Abortus ditolong dukun Ł Kunjungan rumah segera Ł Perbaiki status gizi (berikan PMT dan konseling gizi, libatkan masyarakat unt uk mendukung) Ł Atasi anemia (berikan tab Fe) Ł Konseling tunda kehamilan (libatkan suami) sampai usia > 20 tahun dan status gizi nya baik Ibu Tar, masyarakat miskin, tidak punya jamkesmas, 39 tahun, G6 P5 H5, P4K lengkap, rencana tempat persalinan di ruma h, ANC 1 pada usia kehamilan 22 mg, LILA 23, Anemia. Ł Terlalu tua, terlalu banyak Ł Tempat persalinan di rumah Ł ANC 1 trimester 2 Ł Status gizi kurang Ł Anemia Ł Belum punya KTM/Jamkesmas Ł Pantau kehamilan dengan ANC teratur (tiap bulan) Ł Perbaiki status Gizi (P MT, konsul gizi, libatkan masyarakat untuk mendukung) Ł Berikan tablet Fe Ł Pastikan mendapatkan Jamkesmas Ł Rencanakan persalinan di RS (untuk melakukan kontap dan persiapan komplikasi) Ł Konseling KB kontap (libatkan suami) 2. Contoh analisis cakupan pelayanan dari data kohort : Jumlah bumil sampai bulan Juni K1 K4 Taksiran persalinan Pn 24 23 6 2 5 Bentuk pertanyaan sederhana untuk bidan menganalisa Siapa ibu yang tidak K1? Dari ibu yang K1 siapa ibu yang tidak K4? Siapa ibu yang akan melahirkan bulan ini? Dari ibu yang K4 siapa yang ibu yang tidak Pn Analisis seperti ini dinamakan analisis penelusuran per individu yang dapat membantu Bidan meningkatkan kinerja dan apa yang harus dilakukan untuk bulan depan terutama untuk meningkatkan cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn).

PAGE – 5 ============
5 C. Rencana Tindak Lanjut Bagi kepentingan program, analisis PWS KIA ditujukan untuk menghasilkan suatu kep u tusan tindak lanjut teknis dan non – teknis bagi puskesmas. Keputusan tersebut harus dijabarkan dalam bentuk rencana operas ional jangka pendek untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan spesifikasi daerah. 1. Rencana tindak lanjut tingkat bidan di desa Setelah menganalisa data yang didapatkan di wilayah kerjanya, setiap bulan bidan di desa membuat perencanaan berdasarkan hasil analisanya masing – masing yang akan didiskusikan pada acara minilokakarya tiap bulan. Rencana tersebut termasuk juga rencana logistic. Jumlah bumil sampai bulan Juni K1 K4 Taksiran persalinan Pn 24 23 6 2 5 Rencana Bulan Juli Bekerja sama dengan kader dan dukun bayi untuk mencari ibu hamil baru dan sisa ibu hamil bulan lalu yang belum di periksa secara lengkap Memastikan ibu K1 yang seharusnya sudah memasuki K4 agar melakukan pemeriksaan K4 dan untuk persiapan lebih lanjut ke persalina n yang aman Mempersiapkan diri untuk menolong persalinan yang akan terjadi pada bulan Juli dan sekaligus mempersiapkan obat obatan untuk persiapan persalinan dan kegawat daruratan Mengkaji dan menindaklanjuti keadaan dari satu ibu yang K4 tetapi tidak Pn, memastikan agar tidak terjadi lagi pertolongan yang tidak ditolong oleh tenaga kesehatan Contoh Rencana Tindak Lanjut Bagi Bidan Desa 2. Kepala Puskesmas dan bidan koordinator harus mampu melihat masalah dan membuat perencanaan tindak lanjut berdasarkan mas alah yang ada. Tabel di bawah adalah contoh intervensi yang dilakukan Puskesmas yang didiskusikan pada saat pertemuan bulanan dengan bidan di desa dengan melihat jumlah cakupan di desa.

PAGE – 6 ============
1 TABEL RENCANA TINDAK LANJUT TINGKAT PUSKESMAS No Nama desa Angka Absolut PKM Cakupan Puskesmas RENCANA INTERVENS I # Pddk Bumil Bulin Neonatus Cakupan (%) K1 K4 Pn KN1 1 A 441 12 11 11 108 83 – 36 Perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan PWS – KIA (validasi data). Mengusahakan agar setiap persalinan dibawa ke Puskesmas/Poskesdes Kunjungan oleh bidan/dokte r pada setiap bufas dan neonatus Memberikan hadiah pada bumil yang bersalin di tenaga kesehatan Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat agar tiap persalinan ditolong nakes 2 B 357 10 9 9 80 60 11 11 Mengusahakan bumil sedini mungkin datang ke tenaga kesehat an Mengusahakan agar setiap persalinan dibawa ke Puskesmas/Poskesdes Kunjungan rumah oleh bidan/dokter pada setiap bumil, bufas dan neonatus Memberikan hadiah p a d a bumil yang bersalin di tenaga kesehatan Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat agar tiap pers alinan ditolong nakes 3 C 427 12 11 11 117 67 182 136 Perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan PWS – KIA (validasi data). Bumil dan bulin di luar wilayah yang mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan tersebut tetap dilaporkan ke dinas kesehatan Kabupat en/Kota. Kunjungan oleh tenaga kesehatan pada Bumil Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan kader agar bumil periksa ke nakes secara teratur 4 D 443 12 12 11 133 33 – 27 Perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan PWS – KIA (validasi data). Bumil dan bulin di luar wilayah yang mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan tersebut tetap dilaporkan ke dinas kesehatan Kabupaten/Kota . Mengusahakan agar setiap persalinan dibawa ke Puskesmas/Poskesdes Kunjungan oleh bidan/dokter pada setiap bufas dan neonatus Mem berikan hadiah pada bumil yang bersalin di tenaga kesehatan Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan kader agar setiap bumil periksa teratur dan bersalin oleh nakes

PAGE – 10 ============
1 Alur pengolahan data, analisis dan pemanfaa tan data PWS KIA di tingkat Puskesmas Umpan Balik : Umpan Balik dari Puskesmas : 1 bulan sekali Umpan Balik dari Kabupaten/Kota : 1 bulan sekali Umpan Balik dari Propinsi : 3 – 6 bulan sekali Umpan Balik dari Pusat : 6 – 12 bulan sekali

93 KB – 10 Pages