by A Andriani — untuk menginap, makanan dan minuman serta fasilitas lain yang ini kita mengenal event (acara) yang diadakan oleh hotel yang berada.
11 pages

82 KB – 11 Pages

PAGE – 1 ============
JOM FISIP VoL. 5 No. 1 April 2018 Page 1 PROSES PELAKSANAAN EVENT MEETING DI BANQUET SECTION HOTEL PREMIERE PEKANBARU By: Andriani Counselor: Musadad, S.S.M.Sc Email: andrianirani360@gmail.com Department of Administration Science Tourism Studies Program faculty of Social Science and Political Science Riau University ABSTRACT This study aims to determine (1) how the process of meeting event implementation in premiere hotel Pekanbaru, (2) how to overcome obstacles in the implementation of the event meeting in banquet section hotel premiere pekanbaru. The design of this study is qualitative descriptive. The subjects of this study are key informants and additional informants. Key informants are, sales banquet marketing hotel premiere pekanbaru and additional informant that is one employee per department hotel premiere pekanbaru. Data collection techniques used were observation, documentation, in-depth interviews and document studies From the results of research that has been related to the author of the implementation of the event meeting in banquet section premiere hotel Pekanbaru, then taken the conclusion of the implementation of his event is good although there are still obstacles encountered. obstacles faced such as changes in the agreement of the event, the old payment, the lack of his communication, the lack of hygiene from the event organizer and his lack of order. Keywords: Event, meeting, banquet

PAGE – 2 ============
JOM FISIP VoL. 5 No. 1 April 2018 Page 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata dapat dilihat dari tahun ketahun dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke indonesia serta besar devisa yang diterima. Para wisatawan yang berkunjung sangat membutuhkan berbagai kemudahan seperti sarana pengangkutan, tempat makan dan minum, jasa pelayanan, serta tempat menginap bila perjalanan memakan waktu lebih dari 24 jam. Maka bermunculan berbagai jenis angkutan, rumah makan, biro perjalanan, penginapan dan sarana lainnya. Diantara berbagai jenis penginapan ada yang disebut dengan Hotel. Menurut Romekso (2001 : 17) bahwa hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar ± kamar untuk menginap, makanan dan minuman serta fasilitas lain yang diperlukan dan dikelola secara secara profesional untuk mendapat keuntungan (profit) bagi usaha itu sendiri. Dapat juga diartikan Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiiknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman serta fasilitas kamar untuk tidur kepada orang orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Dipekanbaru hanya hotel bintang 4 dan 5 yang memiliki fasilitas yang lengkap. Dalam segi kenyamanan dan pelayanan hotel bintang 4 dan 5 sangat memperhatikan kenyamanan tamunya. Sekarang ini, hotel berbintang 4 sangat banyak yang telah dibangun maupun yang akan di bangun di pekanbaru. Semakin banyak nya hotel yang dibangun maka persaingan semakin ketat maka hendak nya setiap hotel mempertahankan dan meningkatkan mutu hotel di hadapan konsumen. The Premiere by Zuri Hotel management, Menetapkan standar baru untuk industri perhotelan di pekanbaru. Mulai dijalankan pada tanggal 07 Desember 2009 oleh Bpk Ir, Nicodemus kasan kurniawan. Hotel premiere ini terletak di jantung kota yaitu Jl. Jendral sudirman No. 389, 28116 Pekanbaru, Riau, Indonesia. Premiere hotel merupakan klasifikasi hotel bintang 4 yang bergerak di bidang akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan bagi wisatawan mancanegara maupun lokal. Bertahannya Hotel Premiere Pekanbaru tidak lepas dari sumber daya manusia yang kompeten dan dedikasi tinggi yang mampu melakukan tujuan perusahaan nya. Dalam suatu sistem kegiatan bisnis, pemasaran sangatlah dibutuhkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Banquet merupakan outlet food and beverage department yang menangani segala macam kegiatan jamuan makanan yang diselenggarakan di hotel maupun di pihak luar,dalam jamuan makanan ini kita mengenal event (acara) yang diadakan oleh hotel yang berada pada section banquet. Mendefenisikan suatu proses bukanlah perkara mudah. cakupannya yang terlalu luas membuat pengertian mengenai proses ikut beragam , secara

PAGE – 3 ============
JOM FISIP VoL. 5 No. 1 April 2018 Page 3 umum proses diartikan sebagai sebuah urutan pelaksanaan atau peristiwa yang terjadi secara alami atau rekayasa . dalam sebuah proses kemungkinan menggunakan waktu, ruang, keahlian, atau sumber daya lainnya yang nantinya bisa mneghasilakn suatu hasil tertentu dan begitu juga dengan pelaksanaan event meeting , dalam proses event meeting ( sebelum pelaksanaan) tahap ini sangat penting agar acara yg disepakati bisa berlangsung dari awal sampai akhir, maka dari uraian diatas penulis mengambil judul penelitian tentang Proses Pelaksanaan Event Meeting di Banquet Section Hotel Premiere Pekanbaru . Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan Meeting di Banquet Hotel Premiere Pekanbaru. 2. Untuk Megetahui bagaimana mengatasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan meeting di banquet Hotel Premiere Pekanbaru. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pelaksanaan Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci, Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan dianggap siap. secara sederhana pelaksanaan biasa diartikan penerapan, jadi mengemukakan pelaksanaan sebagai evaluasi (Majone dan Wildavsky, 2010). Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang dibutuhkan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaan, mulai dari bagaimana cara yang harus dilaksanakan (Nurdin Usman,2002). Konsep Meeting Menurut Kesrul (2004:8) Meeting adalah suatu pertemuan atau persidangan yang diselenggarakan oleh kelompok orang yang tergabung dalam asosiasi, perkumpulan atau perserikatan dengan tujuan mengembangkan profesionalisme, peningkatan SDM, menggalang kerja sama anggota dan pengurus, menyebarluaskan informasi terbaru, publikasi, dan hubungan kemasyarakatan. Menurut Yoeti (2000 : 3) mengatakan suatu rangkaian kegiatan para pengusaha atau profesional berkumpul pada suatu tempat yang terkondisikan oleh suatu permasalahan, pembahasan dan kepentingan yang sama. Contoh ± contoh kegiatan : a. seminar b. rapat pimpinan c. pelatihan d. paket tour e. gala dinner f. voucher akomodasi g. onferensi antar negara h. rapat perjanjian i. pameran kerajinan Bali j. pameran lukisan k. promosi produk kosmetik Banquet Menurut pendapat Marsum WA (1981) banquet adalah pelayanan khusus suatu jamuan atau suatu cara dimana

PAGE – 4 ============
JOM FISIP VoL. 5 No. 1 April 2018 Page 4 pelayanan tersebut berbeda atau terpisah dengan pelayanan yang ada di restoran dll. Menurut Putra (1998), Banquet merupakan outlet Food and Beverage Departement yang bertugas untuk menangani segala macam kegiatan pesta atau jamuan yang diselenggarakan oleh suatu panitia atau pihak lain yang membuat pesanan ke hotel. Dari defenisi diatas dapat disimpulkan Banquet adalah bentuk penyajian paling mewah dari sebuah function. Selain penggunaan ruangan dan personil hotel, dalam pelaksanaanya perlu diingat pula penggunaan inventaris hotel. Jadi peranan banquet sangatlah penting dalam hotel,karena banquet merupakan salah satu bagian yang mempunyai peranan fungsi dalam memberikan pelayanan terhadap tamu terutama yang menggunakan ruang banquet. Menurut Arief, Abdul Rahman(2005) mengemukakan Hubungan Kerja Banquet section dengan departemen lain sebagai berikut : 1. Kitchen departemen Hubungan Banquet Section dengan kitchen adalah mengenai menu makanan dan minuman yang akan disajikan pada saat function. 2. Service Department Departmen ini bertanggung jawab terhadap pelayanan ke tamu dari awal acara sampai akhir acara selesai. 3.Housekeeping department Departemen ini bertanggung jawab tehadap kebersihan, keindahan dan kerapihan ruangan yang ada di Banquet area tanpa melupakan tugas ±tugas pokok, serta melakukan cleaner terhadap karpet yang digunakan. 1. Engineering departement Departemen ini bertugas dalam hal pengadaan penerangan atau tata cahaya,air conditioner, tutup pasang partisi dan lain- lain menyangkut keperluan teknis lainnya. 2. Front Office Departement Hubungan Banquet section dengan Front Office adalah membantu memberikan informasi dan menyediakan kamar ± kamar untuk panitia maupun peserta yang mengadakan acara di banquet, khususnya acara ± acara besar seperti pernikahan, seminar, gala dinner, dan lain-lain. 3. Sales and marketing departemen Membantu dalam hal penjualan produk-produk Banquet dan juga membantu mempromosikan produk- produk tersebut guna meningkatkan pendapatan hotel. 4. Security departemen Membantu mengenai keamanan barang ± barang penyelenggara acara. Konsep Hotel Kata hotel berasal dari bahasa perancis,yaitu hostel yang berarti rumah penginapan bagi orang-orang yang mengadakan perjalanan atau penginapan ,sedangkan pengertian hotel yang dimuat oleh Grolier electroni inc (1995) menyebutkan EDKZDKRWHDGD³XVDKDNRPHUVLDO

PAGE – 5 ============
JOM FISIP VoL. 5 No. 1 April 2018 Page 5 yang mneyediakan tempat menginap,makan dan pelayanan- pelayanan lain. Pada prinsipnya hotel adalah salah satu bentuk perdagangan jasa,sebagai industri jasa setiap pengusaha hotel akan memberikan pelayanan maksimal bagi para tamunya. Dengan kata lain kegiatan usaha ini bagaimana para pelaku usaha menawarkan jasa yang terbaik kepada para tamunya. Dan hotel juga berfungsi sebagai suatu sarana untuk memenuhi suatu kebutuhan tamu sebagai tempat tinggal selama jauh dari tempat asalnya maka kebutuhan tamu sama halnya dengan kebutuhan dasar manusia lainnya yaitu berupa kebutuhan fisik,seperti : sandang dan pangan serta kebutuhan psikis,seperti : harga diri, ketenangan , ketentraman, dan penghargaan atas prestasi dirinya diharapkan dapat dipenuhi. (baker,1999). Klasfikasi hotel dari kelas yang terendah sampai yang tertinggi (susanto 2001) yaitu sebagai berikut : a. Hotel berbintang satu (*) Minimal berjumlah kamar 15,kamar mandi ada didalam,dengan luas standar 20 m. salah satu rekreasi yang tersedia adalah : kolam renang,fitness centre,sauna atau lapangan tenis. b. Hotel berbintang dua (**) Jumlah kamar minimal berjumlah 20,termasuk satu kamar suite,kamar mandi didalam,dengan luas kamar standar 24 m,dan kamar suite 44 m,menyediakan salah satu fasilitas sebuah lapangan tenis,sarana olahraga dalam ruangan , fitness centre, sauna dan bowling, c. Hotel berbintang tiga (***) Jumlah kamar minimal 30,termasuk satu kamar suite,kamar mandi didalam ,dengan luas kamar standar 24 m dan kamar suite 48 m. dua fasilitas ini yang seharusnya ada tersedia : lapangan tenis, pusat sarana olahraga dalam ruangan, fitness centre, sauna dan bowling. d. Hotel berbintang empat (****) Jumlah kamar minimal 50.termasuk 3 kamar suite,kamar mandi didalam, dengan luas kamar standar 24 m, dan kamar suite 48 m. fasilitas yang tersedia seyidaknya sama dan atau lebih dari bintang tiga. e. Hotel berbintang lima (*****) Jumlah kamar minimal 100,termasuk empat kamar suite, kamar mandi didalam, dengan luas kamar standar 26 m,dan kamar suite 52 m. hotel menyediakan minimal dua fasilitas termasuk satu buah lapangan tenis ,fitness centre , sauna, dan bowling. Berdasarkan jenis tamu yang menginap,hotel dibedakan atas (slamet 1993) sebagai berikut : a. Hotel keluarga ( family hotel ) Hotel yang dirancang untuk keluarga. b. Hotel bisnis ( business hotel ) Hotel yang dirancang untuk usahawan. c. Hotel wisatawan ( tourist hotel ) Hotel yang dirancang untuk para wisatawan. d. Hotel transit ( transit hotel ) Hotel yang dirancang untuk orang- orang yang melakukan persinggahan. e. Hotel perawatan kesehatan ( cure hotel )

PAGE – 6 ============
JOM FISIP VoL. 5 No. 1 April 2018 Page 6 Hotel yang dirancang untuk orang- orang yang menginginkan penyembuhan penyakitnya atau meningkatkan kesehatannya. Kerangka Pikiran Kerangka berpikir ini merupakan buatan kita sendiri, bukan dari buatan orang lain. Dalam hal ini, bagaimana cara kita berargumentasi dalam merumuskan hipotesis. Argumentasi itu harus membangun kerangka berpikir sering timbul kecenderungan pertanyaan ± pertanyaan yang disusun tidak merujuk kepada sumber keputusan, hal ini disebabkan karena sudah habis dipakai dalam menyusun kerangka teoritis. Dalam hal menyusun suatu kerangka berpikir, sangatlah diperlukan argumentasi ilmiah yang dipilih dari teori ± teori yang relevan dan sangat terkait, agar argumentasi kita diterima oleh sesama ilmuwan, kerangka berpikir harus disusun secara logis dan sistematis (Husaini Usman dan Purnomo, 2008 : 10) Desain Peneltiaan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor PHQGHIHQLVLND³PHWRGH NXDOLWDWLI´DGDODKVHEDJDL prosedurpenelitian yang menhasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.Kirkn dan Miller (1986:9) mendefenisikan bahwa penelitiaan kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu sosial yang secara fundamental bergantung pada penegamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahan nya. Pertimbangan penulis dalam menggunakan metode kualitatif adalah metode ini mampu menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data yang di dapatkan melalui wawancara. setiap data yang didapati diolah dan dijabarkan secara jelas menggunakan bahasa yang mudah dipahami.metode ini tidak mengutamakan populasi dan sampel karena jika data yang terkumpul sudah mendalam dan menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu dicari sampling lain nya. Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Hotel Premiere jalan Jenderal Sudirman No.389,28116 Pekanbaru sedangkan waktu pelaksanaan penelitiaan ini yaitu pada bulan Desember 2016 sampai dengan Juni 2017. 3 Informan Penelitian Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitinya, subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan adalah seorang atau kelompok orang yang menjadi sumber data dalam penelitian atau orang yang meberikan keterangan kepada peneliti. Menurut hendarso dalam suyanto (2005 : 171- 172), informan penelitiaan meliputi 2 macam yaitu : 1. Informan kunci yaitu mereka yang mengetahui informasi pokok yang diperlukan dalam penelitiaan bagaimana proses

PAGE – 8 ============
JOM FISIP VoL. 5 No. 1 April 2018 Page 8 orang karyawan per-department yang berhubungan langsung dalam proses pelaksanaan event meeting di banquet section Hotel Premiere Pekanbaru. Teknik Analisis Data Sesuai dengan metode penelitian, teknik analis data yang di pergunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif, yaitu analisa terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta, informasi, dan data. Jadi dalam penelitian ini teknik analisis data dilakukan dengan menyajikan hasil wawancara, observasi dan melakukan analisa terhadap masalah yang ditemukan dilapangan. Sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan menarik kesimpulan. Teknis analisis data pada penelitiaan ini menngacu pada kosnep Miles & Huberman dalam Nasution S (1992: 129) yaitu interaktif model yang mengklasifikasikan analisis dalam tiga langkah, adalah sebagai berikut : 1. Reduksi data (data reduction) Reduksi data yaitu suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. 1. Penyajiaan data (display Data) Data ini tersusun sedemikian rupa sehingga memnerikan kemungkinana adannya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Adapun bentuk lazim digunakan pada data kualitatif terdahulu adalah dalam bentuk teks naratif. Terkait display data, peneliti menyajikannya dalam bentuk table. 2. Penarikan kesimpulan (verifikasi) Dalam penelitiaan ini akan diungkap mengenai makna dari data yang dikumpulkan. Dari data tersebut akan diperoleh kesimpulan yang tentatife, kabur, dan meragukan, sehingga kesimpulan tersebut perlu diverifikasi. Verifikasi dilakukan dengan melihat kembali reduksi data maupun display data sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang. Operasional Variabel Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep ± konsep yang berupa konstrk dengan kat ± kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat dipuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (arikunto,2006). HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di tengah kota pekanbaru. Hotel ini diberi nama The Premiere yang mmiliki 168 kamar. Lahir di ketamputih, sebuah desa di Bengkalis, Riau tahun 1959, Nicodemus kasan Kurniawan,

PAGE – 9 ============
JOM FISIP VoL. 5 No. 1 April 2018 Page 9 lulusan terbaik Teknik sipil Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung tahun 1984 ini pernah menjabat sekretaris REI Riau tahun 1992 dan wakil ketua REI Riau tahun 1995. Berawal dari berdirinya Hotel Grand Zuri Pekanbaru (bintang tiga) tahun 2003 dan setelah melihat occupancy hotel relatif tinggi, Nico memutuskan untuk mengembangkan bisnis perhotelannya. Tahun 2004, Nico membangun Hotel Pelangi yang berganti nama menjadi Zuri Express Pekanbaru (bintang dua), hotel grand zuri Duri (bintang tiga) tahun 2004, hotel grand zuri dumai (bintang tiga) tahun 2006, kemudian hotel Premiere Pekanbaru (bintang Empat), hotel grand zuri palembang (bintang tiga), dan hotel grand zuri Jababeka di Cikarang (bintang tiga) tahun 2010. Dalam pengelolaannya semua hotel tergabung dalam naungan grand zuri group hotel Managementtahun 2011, grand zuri hotel group mangement telah mengoperasikan 2 hotel yaitu, Hotel grand zuri di BSD city, Serpong, Tangerang (Bintang Empat) dan hotel zuri express palembang (bintang dua). Selain itu pada tahun 2012, Grand Zuri Hotel management juga mengoperasikan 2 hotel lagi, yaitu hotel Zuri express di padang (bintang dua) dan hotel grand zuri Malioboro di yogyakarta (bintang tiga). Hotel The Premiere Pekanbaru diresmikan pada tanggal 18 Desember 2011 oleh walikota Pekanbaru Bapak Herman Abdullah. Hotel ini berhak menyandang predikat bintang empat setelah PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) melakukan penilaian yang mencakup fasilitas hotel, jumlah kamar, kualitas pelayanan, lokasi hotel, management hotel serta sumber daya manusia General manager, Department hotel dan karyawan/karyawati hotel. Lokasi Perusahaan THE PREMIERE HOTEL Jl. Jendral Sudirman No. 389,28121 No. 389,28116 Pekanbaru Telp.0761 789 1818 Fax. 0761 789 1919 Email: www.zhmhotels.com Website: www.grandzuri.com Harga Kamar dan Fasilitas Hotel Premiere Pekanbaru No Jenis Kamar Harga Kamar (Rp) 1 Superior Rp. 521.700 2 Deluxe Rp. 990. 000 3 Executive Rp. 1.105.900 4 Business Suite Rp. 5.000.000 Sumber : Human Resourcess Manager Hotel Premiere Pekanbaru 2017 Masing ± masing kamar dilengkapi dengan fasilitas berupa : 1. Individual air Conditioning and ligthing control 2. Multi channel satelite tv 3. IDD Telephone 4. Extensive mini bar 5. Hairdryer 6. Coffee and Tea Making Facilities 7. In-room safety deposit box 8. Electronic key card system 9. 24-Hour in room dinning 10. Smoking / No smoking room 11. Bathroom scale 12. High speed Internet connection Event ± Event Hotel Premiere Pekanbaru a. Meeting b. Dinner c. Birthday

PAGE – 10 ============
JOM FISIP VoL. 5 No. 1 April 2018 Page 10 d. Wedding e. Bridal shower Visi dan Misi Hotel Premiere Pekanbaru Adapun visi dan misi Hotel Premiere Pekanbaru adalah sebagai berikut : Visi Hotel Premiere Pekanbaru : Menjadikan Hotel lokal yang berkembang di pekanbaru Misi Hotel Premiere Pekanbaru : 1. Menjadikan jaringan hotel ke III terbesar Nasional 2. Memperluas perkembangan dalam satu dekade 3. Menguntungkan bagi stakeholder Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah penulis jabarkan terkait dengan Proses pelaksanaan event meeting di banquet section hotel premiere pekanbaru, maka diambil kesimpulan pelaksanaan event nya sudah baik meskipun masih ada kendala yang dihadapi. Pelaksanaan acara dimulai dari sebelum pelaksanaan acara dilakukan penawaran dan permintaan paket meeting, mengadakan pendekatan antara penyelenggara acara dan pihak hotel, mencapai kesepakatan acara dilaksanakan dan memelihara kesepakatan antara kedua belah pihak. Lalu dilanjutkan dengan saat pelaksanaan acara dilakukan persiapan sebelum acara dilaksanakan, pada saat acara berlansung dan dibersihkan dan dirapikan kembali seperti semula.Terakhir saat selesai pelaksanaan acara dilakukan proses pembayaran, lalu kesan dan pesan dari penyeleggara acara untuk pihak hotel dan ucapan terimakasih dari pihak mangement hotel kepada penyelenggara acara yang sudah melakukan acara di hotel. kendala yang dihadapi seperti perubahan kesepakatan penyelenggaraan acara,pembayaran lama, kurang nya komunikasi, kurang kebersihan dari penyelenggara acara dan kurang nya ketertiban, Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis jabarkan terkait dengan proses pelaksanaan event meeting di banquet section hotel Premiere Pekanbaru, maka penulis mencoba menyampaikan beberapa saran antara lain sebagai berikut : 1.Diharapkan untuk pihak sales banquet marketing untuk selalu menjaga komunikasi dengan tamu agar ketika ada acara tamu puas dengan pelayanan hotel. 2.Diharapkan untuk semua department yang terkait dalam pelaksanaan acara agar selalu standby memberikan yang terbaik dalam pelaksanaan acara. 3.Untuk pihak management sebaiknya memebrikan pelatihan kepada staff mengenai Standar Operasioa Prosedur (SOP) dan dapat menerapkannya dengan baik. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu staff dalam memberikan pelayanan kepada tamu. 4.Diharapkan kepada food and beverage manager untuk terus mengontrol dan mengawasi setiap kinerja karyawan dalam pelaksanaan event agar terlihat kegiatan apa saja yang sudah terlaksana dan berjalan dengan baik.

PAGE – 11 ============
JOM FISIP VoL. 5 No. 1 April 2018 Page 11 5. Diharapkan kepada staff untuk dapat menrapkan standar operasional prosedur pelayanan karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas hotel. DAFTAR PUSTAKA Andi, Yogyakarta, W.A, Marsum. 2005. Restoran Dan Segala Permasalahannya, Penerbit Andi: Yogyakarta. Arief, Abdul Rahman. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan Dan Restoran , Graha Ilmu: Jakarta. Fajar, Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran , Graha Ilmu: Yogjakarta Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan sumber daya manusia. Edisi Kedua, BPFE: Yogjakarta Marsum, W. A. 2011. Restoran dan Segala Permasalahannya, Andi Offet: Yogjakarata Moleong, Lexy J. 1993. Penelitian Kualitatif, Remadja Rosda: Bandung. Nurdin, Usaman. 2002 . Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum , PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta Getz 2008 : 403, event tourism: definition, evolution, and research Soewarno, Handayaningrat, pengantar studi ilmu administrasi dan manajemen Noor,Any.2007. Globalisasi Industri MICE, Alfabeta: Bandung Pendit S, Nyoman. 2006 . Ilmu Pariwisata, PT Pradiya Paramita: Jakarta. Sangadji, Etta Manang. 2010. Meteodelogi Penelitian Pendekatan Praktis , Andi Offet: Jogjakarta. Soekresno.2001. Manajemen Food and Beverage Service Hotel . Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Sofjan. 1999. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi , PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Sugiarto Endar Ir. 1996 . Pengantar Akomodasi dan Restaurant, Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Rakhmat, Jalaludin. 1999. Metode penelitian komunikasi, PT. Remaja Rosda Karya W.A,Marsum, SE. 2000 . Banquet Table Manner dan Napkin Folding , Gramedia Pustaka Utama. http://jurnal- sdm.blogspot.com/2009/08/mice- meeting-incentive-converence.html

82 KB – 11 Pages