by T Sukaesih · 2017 · Cited by 1 — lampau partisipel dari kata kerja kekuatan dan ukuran yang sempur menjadi dewasa (matured)” mengembangkan kultur budaya yang telah ada, atau sebaliknya.

214 KB – 28 Pages

PAGE – 1 ============
A. Pengertian Usia Dewasa AwalSecara etimologi, istilah dewasa lampau partisipel dari kata kerja kekuatan dan ukuran yang sempurna menjadi dewasa (matured)flDalam bahasa Belanda, dewasa diartikan sebagai fi artinya penuh 2was™sentumbuh dengan penu h, selesai tumbuh atau dewasafl. maka orang dewasa adalah individu yang telah menyelasaikan pertumbuhannya dan siap menerima keduduk lainnya.Dalam Islam, istilah fidewasafl terdapat dalam beberapa ayat Al misalnya pada surat al 1Elizabeth B. Hurlock, Book, New York, 1980, hal. 265 2S. Wojowasito, Kamus Umum Belanda Indonesia, 1990, hal. 761 3Ibid, hal. 7864Ibid,hal. 764BAB III USIA DEWASA AWALPengertian Usia Dewasa AwalSecara etimologi, istilah dewasa (adult)berasal dari bahasa latin, bentuk lampau partisipel dari kata kerja adultusyang berarti fitelah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna (grown to full size and strength)fl (matured)fl.1Dalam bahasa Belanda, dewasa diartikan sebagai fi volwas™senflwas™senartinya tumbuh, 3sehingga volwasen h, selesai tumbuh atau dewasafl. 4denganpengertian tersebut, maka orang dewasa adalah individu yang telah menyelasaikan pertumbuhannya dan siap menerima keduduk an baru dalam masyarakat bersama orang dewasa Dalam Islam, istilah fidewasafl terdapat dalam beberapa ayat Al pada surat al-Ahqaf ayat 15: Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psychology A Life Span Approach, Book, New York, 1980, hal. 265 Kamus Umum Belanda Indonesia, PT. Ikhtiar Baru Van Hoves, Jakarta berasal dari bahasa latin, bentuk yang berarti fitelah tumbuh menjadi size and strength)fl atau fitelah volwas™senfl, vol volwasen berarti fisudah pengertian tersebut, maka orang dewasa adalah individu yang telah menyelasaikan pertumbuhannya bersama orang dewasa Dalam Islam, istilah fidewasafl terdapat dalam beberapa ayat Al -Qur™an, A Life Span Approach, Mc. Graw Hil Van Hoves, Jakarta

PAGE – 2 ============
53fiKami perintahkan kepada manusia supaya bebuat baik kepada dua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula, mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabiladia telah dewasa dan umumnya sampai sepuluh tahun ia berdo™a: Ya Tuhanku Tunjukilah aku mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dansupaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang Engkau ridhai; berilahkebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dansesungguhnya aku termasukorang-orang yang berserah diri 5.Dalam ayat diatas kalimat yang mengandung pengertian dewasa adalah lafadz balagh al-Syuddah yangberarti fimencapai usia dewasafl. 6Dalam Lisan al Arab kata al-Asyuddahdiartikan sebagai seseorang yang sudah banyak pengalaman dan pengetahuan. Al-Asyuddaadalah jamakdari kata Syuddah yang memiliki arti yang mempunyai kekuatan dan kesabaran atau ketabahan7.Mengacu pada pengertian diatas, maka istilah kedewasaan merupakan sebuah rentangwaktuyang harus dilalui oleh seseorang hingga mencapai batas kekuatan fisik, kesempurnaanakal, maupun puncak ketabahan dan kematangan beragamanya. Dengan semakin meningkatnya taraf hidup dan semakin panjangnya usia rata-rata mnusia saat ini, maka masa dewasa merupakan rentang waktu paling lama dalam kehidupan seseorang.Jika Abu Fadhl Djamaluddin membagi kedewasaan menjadi dua tahap, yakni dewasa awal dan dewasa akhir. 8Menurut pendapat para ulama, puncak kesempurnaan fisik, akal dan keagamaan seseorang tercapai pada usia 40 tahun. Dalam usia ini pula lah Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, sebab di usia tersebut beliau dianggap telahmatang dalam pengalaman dan kesempurnaan akalnya.Para pakar psikologi telah lama membuat pembagian usia dalam setiap fase perkembangan dan pertumbuhan individu. Namun, pembagian ini bukanlah sesuatu yangmutlak harus dijadikan pedoman dalam menilai ukuran kedewasaan 5Ayat-ayat tentang kedewasaan lainnyadapat dilihat dalam Q.S 22:5; Q.S 12:22;Q.S 18:82; dan Q.S. 24:59 6Attabik Ali Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer,op.cit., hal. 1337Abu Fadhl Jamaluddin Muhammad bin M. Ibn Mandzur al Afriki al Mishri, Lisan al Arab Jilid III, Daar al Shadr, Beirut, 1990, hal.235 8Ibid, hal. 236

PAGE – 3 ============
54seseorang. Sebab, sebagaimana diakui oleh Elizabeth B. Hurlock sendiri, bahwasannya pembagian terhadap masa dewasa hanyalah untuk menunjukkan tentang umur rata-rata pria dan wanita ketika mulai menampakkan perubahan- perubahan dalam penampilan, minat, sikap, dan prilaku tertentu yang karena tuntutan lingkungannya dapat menimbulkan masalah-masalah penyesuaian diri yang mau tak mau harus dihadapi di usia dewasanya9.Selanjutnya, Elizabeth B. Hurlock membagi rentang usia dewasa awal menjadi tiga tahapan, yakni:1.Masa Dewasa Awal (muda, dini). Masa ini dimulai pada usia 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun dimana perubahan fisik danpsikologis telah mencapai kematangannya. Batasan usia 18 tahun diambil karena di usia ini seseorang dianggap telah dewasa menurut hukum yang berlaku di Amerika sejak tahun 1970.2.Masa Dewasa Madya, dimulai pada usia 40 tahun hingga usia 60 tahun. Rentang usia ini ditandai dengan terjadinya penurunan kemampuan fisik dan psikologis yang nampak jelas pada semua orang.3.Masa dewasa Lanjut, Masa ini dimulai saat seseoang menginjak usia 60 tahun sampai meninggal dunia, di manakemampuan fisikmaupun psikologis dirasakan semakin cepat menurun pada setiap orang10.Sementara itu Erikson sebagaimana dikutip oleh F.J. Monks menyebutkan ciri-ciri setiap tahapan usia dewasa sebagai berikut:1.Usia dewasa awal di tandai oleh penemuanintimitas ataupun isolasi diri 11Artinya, ia dapat berkembang menjadi pribadi yang dapat menemukan keakraban dengan pasangannya, atau sebaliknya, menjadi pribadi yang selalu mengisolasi dirinya. Hal 9Elizabeth B. Hurlock, op.cit., hal. 26610Ibid11Intimitas berarti keakraban, sedangkan isolasi diri artinya pengasingan, pemencilan diri, atau penghindaran diri dari kotak-kontak sosial. Pribadi usia dewasa awal yang berkembang secara sehat akan menemukan keakraban dengan teman sebayanya maupun dengan pasangan hidupnya, sebaliknya, dewasa awal yang berkepribadian tidak sehat, dia merasa kurang percaya diri (rendah diri) sehingga bersikap mengisolasi dirinya dari lingkungan sosial. Kedua istilah ini lihat dalam J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (terj. Kartini Kartono), Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999, hal.258 dan 265

PAGE – 4 ============
55tersebut tergantung dari sikap dan pola asuh orangtua serta lingkungan keluarga yang membentuknya.2.Masa dewasa pertengahan ditandai dengan perkembangannya seseorang ke arah generativitas atau stagnasi 12. Artinya dalam fase ini seseorang dapat menjadi produktif dan kreatif, yakni memiliki kesempatan untuk mendidik generasi selanjutnya dan mengembangkan kultur budaya yang telah ada, atau sebaliknya bersikap kaku dan egois terhadap perubahan dan sesuatu yang baru.3.Masa tua atau lanjut usia merupakan masa akhir kehidupan seseorang, yang ditandai dengan perkembangannya seseorang ke arah integritas ego ataupun putus asa.13Akhir-akhir ini, muncullah pendapat bahwapembagian masa dewasa menjadi beberapa fase tidak akan dapat menjelaskan proses perkembangan secara universal,sebab ciri-ciri kedewasaan yang disebutkan tidak akan sama pada setiap orang. Pendapat tersebut memang tidak sepenuhnya salah. Namun, perlu di ingat bahwa pembagian fase-fase kehidupan tersebut pada umumnya mempunyai sifat yang normatif dan masih sering dipakai sebagai standar tingkah laku. Pada masyarakat negara berkembang, atau bahkan yang telah majusekalipun, fenomena sicial clock 14belum sepenuhnya hilang. Masyarakat masih menaruh harapan tertentu mengenai tingkah laku yang sesuai bagi usia-usiatertentu. Pengharapan masayarakat tersebut akhirnya diinternalisasi oleh setiap individu. Akibatnya, seseorang yang diharapkan melakukan tugas tertentu pada usia tertentu dapat merasakan apakah ia telah melakukannya pada waktu yang tepat atau belum.Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadiannya. 12Generativitas adalah kemampuan untuk menurunkan generasi baru (berketurunan) dan mendidiknya, sedangkan stagnasi adalah berhentinya seseorang untuk dapat berketurunan. Dalam hal ini, bagi wanita disebut menaupouse, sedangkan bagi laki-laki disebutandropouse. Di usia dewasa pertengahan, seseorang akan mengalami salah satu dari keadaan ini. 13F.J. Monks, op.cit.,hal. 32614Social Clock adalah satndar tingkah laku yang berlaku di suatu masyarakat. Artinya, seseorang masih selalu diharapkan dapat menyesuaikan dirinya degan tuntutan sosial dan penghargaan masyarakatnya terhadap peran yang harus dijalaninya pada usia-usia tertentu.

PAGE – 5 ============
56Ericson mengemukakan bahwa orang dewasa yang tidak dapat berhasil dalam tugas-tugas perkembangannya akan mengalami isolasi, atau setidaknya mereka merasa terisolasi dari masyarakat. 15Misalnya, apabila dalam masa dewasa awal seorang perempuan yang belum menemukan pasangannya, maka masyarakat akan menganggapnya sebagai fiperawan tuafl, sementara dia pun akan merasa kurang percaya diri dan fiterasingfldari lingkungan sebayanya. Menurut Havighurst, tugas-tugas perkembangan lain yang harus dilalui oleh usia dewasa awal adalah belajar hidup bersama pasangan, melahirkan dan mendidik anak- anak, menetapkan pekerjaan yang cocok, dan menemukan kelompok sosial yang sesuai.16Semua tugas perkembangan tersebut harus dapat dilalui dengan baik jika seseorang tidak ingin merasa terisolasi dari masarakatnya.Fenomena socialclock yang masih sering dijumpai dalam masyarakat tersebut menjadikan pembagian fase-fase perkembangan berserta ciri-cirinya masih relevan untuk dijadikan rujukan dalam menjelaskan perkembangan manusia sesuai dengan kelompok usianya.Sampai saat ini, belum ditemukan sebuah batasan yang konkrit dan sama pada pakar psikologi mengenai batasan usia dewasa. Hal tersebut patut dimaklumi, karena mengartikan kedewasaan dan memberi batasannya merupakan sesuatu yang sulit, karena tergantung dari segi kultur kebudayaanmana kedewasaan tersebut dipandang. Di Amerika, seseorang dianggap telah dewasa secara hukum jika telah berusia 18 tahun. di Indonesia lain lagi. Di lihat dari sisi hukum, bataskedewasaan di negara ini adalah usia 21 tahun meskipun belum menikah, atau sejak seseorang telah menikah meskipun belum berusia 21 tahun. artinya, pada usia dan kriteria tersebut seseorang sudah dianggap mempunyai tanggungjawab terhadap perbuatannya dan telah mendapatkan hak-hak tertentu sebagai warga negara. 15Ibid, hal. 29216HenryL. Roediger dan Elizabeth D. Capald, Psycology, Little Brown Comp.,Boston, 1984, hal. 312

PAGE – 6 ============
57Dengan begitu, ia sudah dapat dikenai sanksi-sanksi pidana tertentu jika ia melanggar peraturan hukum yang ada 17Perbedaan usia kedewasaan seseorang secara hukum antara Amerika dan Indonesia menunjukkan bahwakedewasaan anak-anak Indonesia lebih lambat jika dibandingkan dengan anak-anak Amerika. Anak-anak Amerika lebih cepat mandiri jika dibandingkan dengan anak-anak Indonessia. Hal ini disebabkan karena kultur budaya Indonesia yang memberi kesempatan pada aanak-anaknyauntuk tetap bergantung pada orang tuanya dalam waktu yang cukup lama. Sikap orang tua yang tidak mau fimelepaskanfl anaknya, membuat mereka kurang berani mengambil resiko untuk hidup mandiri. Padahal, kemandirian inilah salah satu faktor pendukung cepatnya kedewsaan seseorang.Menurut Elizabeth B. Hurlock, kedewasaan secara hukum inilah yang menandai seseorang mulai memasuki usia dewasa awal (early Adulthood) sebagaimana dikemukakannya sebagai berikut:Masa dewasa awal adalah periode yang paling panjang dalam masa kehidupan. Dimulai dari masa dewasa awal yang terbentang sejak terjadinya kematangan secara hukum (umur 18 tahun) sampai kira-kira usia 40 tahun, dialami sekitar 20 tahun. Selanjutnya, masa tengah baya yang di mulai ketika usia 40 tahun dan berakhir saat usia 60 tahun. juga di alami sekitar 20 tahun. dan akahirnya, masa tua yang di mulai sejak berakhirnya masa setengah baya sampai seseorang meninggal dunia.18Berbeda dengan Elizabeth Lee Vincent, ia memberi batasan bagi usia dewasa muda yang dimulai padausia 21 tahun sampai awal empat puluhan. 19Para pakar psikologi di Indonesia pada umumnya mematok usia 21 tahun sebagai batas seseorang memasuki wilayah kedewasaan. ZakiahDaradjat mengatakan bahwa masaremaja berakhir saat seseorang memasuki usia 21 tahun, namun untuk kematangan beragama beliau memperpanjangnya hingga24 atau 25 tahun. 20senada dengan Zakiyah Daradjat, Singgih D. Gunarsa, Kartini Kartono, dan Andi Mapiare berpendapat bahwa seseorang memasuki masa dewasa dan meninggalkan 17Dalam UU No.4/1979 tentang kesejahteran anak dijelaskan bahwa semua orang yang masih berusia di bawah 21 tahun digolongkan kepada anak-anak (belum dewasa). 18Elizabeth B. Hurlock, op.cit., hal. 290.19Elizabeth Lee Vincent dan Phylips C. Martin, Human Psycologycal Development, The Ronald Press Comp., New York, 1961,hal. 20Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Bandung, 1970, hal. 72

PAGE – 8 ============
59B.Ciri-ciri Perkembangan Usia Dewasa Awal 1.Perkembangan FisikPerkembangan dapat diartikan sebagai the progressive and continous change in the organism from birth to death .27Perubahan yang dialami individu menuju kedewasaannya tersebut berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambunganyang meliputi seluruh aspek perkembangan, baik fisik, intelektual, emosi, sosial maupun keagamaan.Perkembangan fisik merupakan dasar bagi perkembangannya aspek-aspek lain dalam diri setiap individu,termasuk usia dewasa awal. Apabila perkembangan fisik berjalan baik dan normal, maka perkembangan intelektual, emosi sosial dan agama. Individu tersebut cenederung berkembang secara normal pula. Dengan fisik yang normal, usia dewasa awal akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, emosi yang stabil, dan mampu menjalani kehidupan sosialnya dengan baik. Mereka akan menjadi pribadi yang menyenangkan.Sebaliknya, perkembanagan fisik yang terhambat dan berelangsung kurang normal menyebabkan usia dewasa awal cenderung menarik diri dari pergaulan, merasa rendah diri, bahkan sering memiliki emosi yang tidak stabil. Untuk itu, perlu memperhatikan perkembangan fisik, khususnya sebelum menginjak usia dewasa awal.Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal dan mengalami pertumbuhanyang sangat cepat pada tahun pertama dalam kehidupan postnatal. Pertumbuhan cepat berikutnya akan terjadi pada masa pubertas (adolesent). Pertumbuhan cepat kedua ini bagi wanita dimulai pada usia kurang lebih 9 sampai 12 tahun, dan akan mencapai puncaknya pada umur 13 tahun. sejak itu, kecepatan bertumbuh cepat berkurang dan hampir berakhir pada usia 16 tahun. setelah usia ini, pertumbuhan fisik seorang wanita berjalan lambat. 28Pola pertumbuhan cepat juga terjadi pada anak laki-laki, namun mulainya lebih lambat 27Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Rosda Karya, Bandung, 2000, hal. 1528Soesilowindradini, Psikologi Perkembangan Masa Remaja, Usaha Nasional, Surabaya, tth, hal. 136

PAGE – 9 ============
60dan berlangsung lebih lama dibandingan dengan anak wanita. Pada pria pertumbuhan cepat berlangsung kira-kira usia 11 sampai 16 tahun yang diikuti berkurangnya pertumbuhan secara sedikit demisedikit dan akhirnya hampir berhenti di usia 20 tahun.29Menurut Zakiah Daradjat, pada setiap individu pertumbuhan jasmani secara cepattelah selesai ketika seseorang memasuki usia dewasa awal, kurang lebih usia 20 atau 21 tahun. 30Artinya, jika dipandang dari segi jasmani, individu di usia dewasa awal ini telah dianggap matang. Sebab, segala fungsi jasmaniahnya telah dapat bekerja secara normal dan dilihat dari segi seksual merekatelah mampu bereproduksi (berketurunan). Kalaupun masih terjadi pertumbuhan jasmani, maka pertmbuhan tersebut relatif sangat lambat di usia dewasa awal.Elizabeth B. Hurlock mengungkapkan bahwa pada usia 18 tahun bagi wanita dan 20 tahun bagi pria, keadaan pertumbuhan sangat lambat dibanding dengan pertambahan berat badan. 31sebenarnya, yang terjadi pada usia dewasa awalhanyalah menyangkutflpenyempurnanfl bentuk tubuh. Berat badan yang bertambah akan mengimbangi pesatnya pertumbuhan tinggi badan yang terjadi di usia pubertas. Namun demikian, banyak kenyataan menunjukkan adanya kekhawatiran berlebihan di usia dewasa awal mengenai pertumbuhan berat badannya.Memang, kondisi jasmani sangat berpengaruh terhadap citra diri usia dewasa awal. Keadaan fisik yang ideal akan mempunyai pengaruh positif terhadap penilaian pada diri sendiri. Pada umumnya, mereka menjadi lebih puas dengan keadaan dirinya sehingga mengarahkan mereka untuklebih berbahagia secara diri. Tentu saja, pengecualian dari kenyataan tersebut pasti ada. Hal itu tergantungdari sikap individu usia dewasa muda dalam menerima kondisi dirinya. Penerimaan terhadap diri sebagaimana adanya akan membuat mereka menjadi pribadi yang matang, meskipun kurang beruntung untuk memiliki wajah dan fisik yang tampan atau cantik. Mereka dapat mengarahkan energinya pada kegiatan-kegiatan yang positif yang lebih menonjolkan kecantikan batiniyah (inner beauty) 29Ibid30Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, hal. 122 31Andi Mappiare, Psikologi Remaja, op.cit. , hal. 73

PAGE – 10 ============
61Memasuki usia dewasa awal, pertumbuhan fisik relatif stabil di usia 20 tahun, atau bahkan telah dianggap berhenti di usia 24 tahun. 32Namun, kesempurnaan fisik masih dapat diperoleh di usia ini. Diantaranya melalui pengalaman dan latihan-latihan fisik. Menurut John P. Dworetzky, perkembangan fisik di usia dewasa awal akan mencapai puncak kekuatannya pada usia 30 tahun. beberapa organ tubuh akan mencapai pertambahan besar dan berat antara usia 20 tahun sampai 30 tahun.selanjutnya, akan mengalami masa stabil dan akhirnya menurun dengan cepat sat memasuki usia 40 tahun. namun, banyak lelaki dan perempuan yang memiliki fisik lebih kuat dan ideal (sempurna) serta mengalami penurunan yang lebihlambat dibanding usia sebayanya karena berbagai latihan dan olah raga khusus. 33Banyak pada usia dewasa awal yang kurang menyadari kriteria masa-masa pertumbuhan dan puncak kekuatannya, sehingga terlambat untuk dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya.Ciri-ciri perubahan fisik pada masa dewasa awal reltif dapat dipadang sama pada semua individ, meskipun terdapat perbedaan-perbedaan dalam perilaku mereka. Dengan kata lain, di usia ini terdapat peerubahan-perubahan yang berlaku secara universal tetapibukan berarti perilaku seseorangdi usiaini dapat dipandangsecara pukul rata menunjukkankesamaan. Misalnya, pada umumnya usia dewasa awal akan menyadari adanya perubahan dan permulaan penurunan fisik saat melewati usia 30 tahun. Namun, sejalan dengan kematangan pribadinya, mereka mempunyi gaya hidup tersendiri yang membedakan individu yang satu dengan lainnya meskipun usianya sebaya.Pola-pola tingkah laku dan gaya hidup tertentu merupakan pengaruh dari matangnya kelenjar endokrin saat menginjak usiadewasa (masa pubertas). Pematangan kelenjar endokrin ini termasuk salah satu aspek perkembangan fisik terpenting bagi setiap individu saat memasuki usia dewasa.34 32Muhibbin Syah, op.cit., hal. 5133Ibid34Darley dan Kinchla, Psycology, Division of Simun& Schuster, Inc, New Jersey, 1981, hal. 457

PAGE – 11 ============
62Kuhlen dan Thompson, sebagaimana dikutip oleh Syamsu Yusuf, mengungkapkan bahwa perkembangan fissikindividu meliputi empat aspek, 35yaitu:1.Sistem syaraf, adalah organ halus yang berpusat di central nervous system yaitu pusat sistem jaringan yang ada diotak. 36perkembangan dan pertumbuhan sistem syaraf ini sangat mempengaruhi kecerdasan atau intelegensi seorang anak. Otak (brain)merupakan aspek fisiologi terpenting dari sistem syaraf, sebab otak adalah sebagai sentral dari segala perkembangan.2.Otot-otot, aspek otot ini berfungsi untuk mempengaruhi perkembangan dan kekuatan motorik seseorang.Perubahan dan perkembangan pada otot berlangsung sejalan dengan masukan gizi, makanan, kesehatan dan latihan-latihan fisik seperti olah raga. Kekuatan otot-otot ini mencapai puncaknya di usia 30 tahun dan menurun secara derastis saat usia40 tahun.3.Kelenjar Endokrin. Kelenjar ini menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, misalnya perasaan tertarik untuk aktif di kegiatan olah raga tertentu. Hal ini menyebabkan setiap individu mempunyai kecenderungan berbeda antara satu dengan lainnya. Kelenjar endokrin ini menghasilkan beberapa hormon. Diantaranya adalah hormon tetosterone yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan sistem reproduksi pria dan hormon estrogen yang berfungsi dalam mengarahkan pertumbuhan seksual dan reproduksi pada wanita.Berhentinyapertumbuhan kelenjar seks ini di masa remaja akhir bukan berarti kegiatan hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar endokrin menjadi statis. Proses produksi hormon-hormon seks akan tetap berlangsungdi usia dewasa muda sampai usia lanjut. Bagi wanita, produksi hormon tersebut akan berakhir saat mengalami fimenopausefl atau berhentinya mentrurasi. Sedangkan bagi pria, 35Syamsu Yusuf, op.cit., hal.10136Muhibbin Syah, op.cit., hal. 63

214 KB – 28 Pages