by S Rohmah · 2017 · Cited by 1 — Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen,.
41 pages

76 KB – 41 Pages

PAGE – 1 ============
BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Karakter Karakter merupakan unsur pokok dalam diri manusia yang dengannya membentuk karakter psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda – beda.Berbagai definisi istila atau term dari karakter itu sendiri para tokoh dan ulama telah menjelaskannya, diantaranya adalah sebagai berikut: Kata karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti ” to mark ” (menandai) dan memfokuskan, bagaimana m engaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu, seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara seoarang yang berperilaku jujur, suka menolong dikata kan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitanya dengan personality (kepribadian) seseorang. Seseorang bisa disebut orang yang berkarakter ( a person of character ) apabila perilakunya sesuai dengan kaidah moral. 23 Pengertian kara kter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak. Adapun yang dimaksud berkarakteradalah berkepribadian, beperilaku, 23 Zubaedi, ” Desain Pendidikan Karakter “, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,2012,Cet.2 ) hlm . 12

PAGE – 2 ============
bersifat, bertabiat, dan berwatak. Sebagi an menyebutkan karakter sebagai penilaian subjektif terhadap kualitas moral dan mental, sementara yang lainya menyebutkan karakter sebagai penilaian subjektif terhadap kualitas mental saja, sehingga upaya mengubah atau membentuk karakter hanya berkaitan de ngan stimulasi terhadap intelektual seseorang. Coon mendefinisikan karakter sebagai suatu penilain subjektif terhadap kepribadiaan seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadiaan yang dapat atau tidak dapat di terima oleh masyarakat. Karakter berarti tabiat atau kepribadian. Karakter merupakan keseluruhan disposisi kodrati dan disposisi yang telah di kuasai secara stabil yang mendefinisikan seseorang individu dalam keseluruhan tata perilaku psikisnya yang menjadikannya tipikal dalam cara berpikir dan b ertindak . Dalam tulisan bertajuk Urgensi Pendidikan Karakter , Prof. Suyanto, Ph.D. menjelaskan bahwa “karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara”. Dalam istilah psikologi, yang disebut karakter adalah watak perangai sifat dasar yang khas satu sifat atau kual itas yang tetap terus menerus dan kekal yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasi seorang pribadi. 24 Sedangkan didalam terminologi islam, karakter disamakan dengan khuluq (bentuk tunggal dari akhlaq ) akhlak yaitu kondisi batiniyah dalam dan lahiriah (luar) manusia. Kata akhlak berasal dari kata khalaqa ( þÖþàþ§ ) yang 24 Ramayulis , ” Ilmu Pendidikan Islam “, (Jakarta : Kalam Mulia Group, 2012, Cet. 9 ) hlm. 510 .

PAGE – 3 ============
berarti perangai, tabiat, adat istiadat. Menurut pendekatan etimologi kata akhlaq berasal dari basaha arab yang bentuk mufradnya adalah khuluqun ( þÖþàþ§ ) yang menurut logat diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat ini mengandung segi – segi persesuaian dengan perkataan khalqun ( þÖþàþ§ ) yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan khaliq ( þÖþßþ§ ) yang artinya pencipta, dan makhluk ( þÖþàþã )yang artinya yang diciptakan. 25 Menurut ar – Raghib kosa kata al – khuluq ( þÖþàþ¨þß ) atau al – khalq ( þÖþàþ¨þß ) mengandung pengertian yang sama mengandung pengertian yang sama , seperti halnya kosa kata asy – syurb dan asy – syarab . Hanya saja kata al – khalq ( þÖþàþ¨þß ) dikhususkan untuk kondisi dan sosok yang dapat dilihat sedangkan al khuluq ( þÖþàþ¨þß ) dikhususka untuk sifat dan karakter yang tidak dapat dilihat oleh mata . Menurut Muhammad bin Ali asy – Syarif al – Jurjani, Akhlak adalah istilah bagi sesuatu sifat yang tertanam kuat dalam diri yang darinya keluar perbuatan – perbuatan dengan mudah, ringan, tanpa perlu berfikir dan merenung. Akhlak dalah sifat manusia dalam bergaul dengan sesamanya ada yang terpuji, ada yang tercela . 26 Alghazali menerangkan bahwa khuluq adalah suatu kondisi dalam jiwa yang suci dan dari kondisi itu tumbuh suatu aktifitas yang mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikirann dan pertimbangan terlebih dah ulu. 27 25 Ibid.h lm. 65 26 Ali Abdul Halim Mahmud , ” Akhlak Mulia “, (Jakarta : Gema Insani Pres , 2004 , Cet. 1 ) hlm. 32 27 Ibid.

PAGE – 4 ============
Dengan demikian khuluk mencakup kondisi lahir dan batin manusia, baik teraktualisasi atau tidak semuanya masuk dalam kategori karakter. Berdasarkan uraian diatas maka khuluq memiliki makna ekuivalen dengan karaktrer. B. Pengertian Pendidikan Karakter Term atau istilah pendidikan karakter terdiri dari dua unsur utama yakni, pendidikan (tarbiyah) dan karakter (akhlaq) . Dari dua unsur tersebut akan mendukung esensi dan tujuan utama dari pendidikan karakter itu sendiri. Definisi pendidikan ( tarbiyah) dalam bahasa Arab dan definisi Islam sejak dulu. Kata tarbiyah ini muncul sejak adanya bahasa arab itu sendiri . kata tarbiyah ini tidak muncul disaat kedatangan islam, tidak pula diadopsi dari bahas asing atau pemikiran asing, melainkan telah ada sebelumnya. Pen didikan dalam bahasa Arab bisa disebut dengan istilah tarbiyah yang berasal dari kata kerja rabba , sedangkan pengajaran dalam bahasa arab disebut dengan ta•lim yang berasal dari kata kerja †allama. Sehingga istilah Pendidikan Islam sama dengan Tarbiyah Islamiyah. 28 . Kata tarbiyah sendiri adalah derivasi dari kata rabba dan kata tarbiyah adalah kata bendanya . Kata yang tersusun dari huruf ra dan ba menujukkan tiga hal : · Membenahi dan merawat sesuatu · Menetapi sesusatu dan menempatinya · Menggabungkan sesuatu dengan sesuatu yang kain 28 Ibid, hlm. 23

PAGE – 5 ============
Definisi ini adalah sebagai mana pemaparan Ibnu Faris yang wafat pada 395 H. D efinisi ini mancakup semua defi nisi tarbiyah baik yang umum maupun yang khusus. Pendidikan adalah perawatan, perbaikan, pe ngurusan terhadap pihak yang dididik dengan menggabungkan unsur – unsur pendidikan didalam jiwanya, sehingga ia menjadi matang dan mencapai tingkat sempurna yang sesuai dengan kemampuannya. 29 Sedangkan penjelasan mengenai pengertian istilah karakter (akhlak ) telah dipaparkan spada pembahasan sebelumnya, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah sebagai berikut: Pen ndidikan karakter adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik kepada peserta didik untuk membentuk kepribadian peserta didik yang mengajarkan dan membentuk moral, etika, dan rasa berbudaya yang baik serta berakhlak mulia yang menumbuhkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik dan buruk serta mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari – hari denga n cara melakukan pendidikan, pengajaran, bimbingan dan pelatihan. Pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk mewujudkan kebajikan yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi juga ba ik untuk masyarakat secara keseluruhan. 30 29 Ali Abdul Halim Mahmud , ” Akhlak Mulia “, (Jakarta : Gema Insani Pres , 2004 , Cet. 1 ) 30 baedi, ” Desain Pendidikan Karakter “, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012, Cet.2) hlm.15

PAGE – 6 ============
Menurut Dafid Elkind dan Freddy Sweet Ph.D , Usaha sengaja (sadar) untuk mambantu manusia memahami, peduli tentang, dan melaksanakan nilai – nilai etika inti. 31 Pendidikan karakter menurut Burke semata – mata merupakan ba gian dari pembelajaran yang baik dan merupakan bagian yang fundamental dari pendidikan yang baik. 32 Pendidikan karakter diartikan sebagai usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah untuk membantu pengembangan karakter dengan optimal. D an dalam sumber lain disebutkan bahwa: “Pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif, bukan hanya baik untuk individu perseoarangan, tetapi juga baik untuk masyarakat seca ra keseluruhan. 33 Hal ini berarti bahwa untuk membantu perkembangan karakter peserta didik harus melibatkan seluruh komponen di sekolah baik dari aspek kurikulum, proses pembelajaran, kualitas hubungan , penenganan mata pelajaran, pelaksanaan aktivitas ko – kulikuner, serta etos seluruh lingkungan sekolah. Tujuan pendidikan adalah untuk pembentukan karakter yang terwujud dalam kesatuan esensial si subyek dengan perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya. Karakter merupakan sesuatu yang mengualifikasi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu berubah. Dari kematangan karakter inilah, kualitas seorang pribadi diukur. 31 Ibid, hlm. 15 32 Muchlas Samani. Hariyanto, Konsep dan Model, pendidikan Karekter , (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hal.43. 33 Ibid, hlm. 14

PAGE – 8 ============
Berkaitan dengan ayat ini al – ˘ meriwayatkan da ri Ibnu ˘ ia berkata: ˝ engkau benar – benar berada didalam agama yang agung yaitu ˛ Demikian halnya yang dikatakan oleh Adh – Dhahhak dan Ibnu Zaid, Athiyyah mengatakan: ˛ engkau benar – benar dalam etika yang ˘ pernah ditanya tentang Akhlak Rasulullah Shallallahu †alaihi wa Sallam , maka beliau menjawab: ˝ beliau adalah al – ˇ ˛ . 34 Pun demikian Nabi Shallallahu ˘ wa Sallam telah mengabarkan bahwa diantara salah satu tujuan dari diutusnya beliau adalah untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. Beliau Shallallahu ˘ wa Sallam bersabda: þüþ§þ÷ þ”þÜþã þâþäþŠþ÷ þŒþœþÌþ‚ þ”þäþç ˝ Sesungguhnya a ku diutus tidak lain hanyalah untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.… 35 Dan semua ajaran – ajaran generasi dahulu yang telah Allah Subhanahu wa Ta•ala syari’atkan bagi hamba – hamba – Nya, semuanya juga menganjurkan untuk berperilaku dengan akhlaq yang utama. Oleh karena itu, para ulama mengatakan bahwa akhlaq yang mulia merupakan sebuah tuntunan yang telah disepakati bersama oleh semua syari’at. Akan tetapi, syari’at yang sudah sempurna ini telah Nabi Shallallahu ˘ wa Sallam bawa lagi dengan berbagai kes empurnaan akhlaq yang mulia dan sifat – sifat yang terpuji. Dalam suatu Hadits menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu †alaihi wa Sallam kepada Mu’adz bin Jabal: 34 Ibnu Katsir , Tafsir Ibnu Ktasir , Bogor : Pustaka Imam asy – ˇ , 2004, hlm. 250. 35 Dikeluarkan oleh Imam Bukhari, No (1496) di Kitaabuz Zakaah, dan Imam Muslim, No (29) di Kitaabul Iimaan.

PAGE – 9 ============
þâþßþîþã þâþ‰þ®þÛ þ”ûþ …—dan hati – hatilah dari harta – harta mereka yang berharga—… 36 Yakni ketika Nabi Shallallahu ˘ wa Sallam memerintahkannya untuk mengambil zakat dari penduduk kota Yaman. Maka, setiap orang harus berusaha agar hati atau gambaran batinnya menjadi mulia. Sehingga ia mencintai kemuliaan dan keberanian, juga mencintai sifat santu n dan kesabaran. Ketika bertemu dengan sesama hendaknya ia menampakkan wajah yang berseri – seri, hati yang lapang, dan jiwa yang tenang. Dan semua sifat – sifat di atas merupakan bagian dari akhlaq yang mulia. Nabi Muhammad Shallallahu †alaihi wa Sallam Telah bersabda: þ”þØþàþ§ þâþè þçþ”þäûþ þæûÿþèþãþƒþäþß þÞþäþÛ ˝ Mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaqnya…. 37 Maka, sudah sewajarnya jika pembicaraan ini selalu berada di depan mata seorang mukmin. Karena, jika seseorang mengetahui bahwa dia tidak akan bisa menjadi figur yang Nabi Shallallahu †alaihi wa Sallam telah mengabarkan bahwa di antara salah satu tujuan dari diutusnya beliau adalah untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. Karakter, sangat erat kaitannya dengan akhlak. Diakui bahwa tidak mudah merubah perilaku (attitude) den karakter (character) murid. Karena itu, 36 Dikeluarkan oleh Imam Ahmad di kitab Al – Musnad (2 / 381), dan Hakim di kitab Al – Mustadrok (2 / 613) dan di – shahih – kan olehnya sesuai dengan persyaratan Imam Muslim serta disepakati oleh Imam Dzahabi. Tirmidzi, dan Sunnah, Kitaabus di (3682) No Daud, Abu oleh Dikeluarkan 37 Radhaa’. Kitaabur di (1162) No

PAGE – 10 ============
masyarakat sekolah (school comunity): guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan harus bekerjasama menciptakan budaya sekolah yang baik. Melalui pemanfaatan sumber belajar, sarana dan prasarana sekolah, upaya tersebut mungkin bisa terwujud. Diharapkan murid memperoleh pengalaman di sekolah yang mengembangkan karakter positifnya. 38 D. Nilai – Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Berikut adalah Nilai – Nilai P endidikan Karakter dalam Pembelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah : No Nilai Deskripsi 1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan 38 Ibid, Zubaedi, hlm. 15

PAGE – 11 ============
orang lain yang berbeda dari dirinya. 4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dab patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh – sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas dengan sebaik – baiknya. 6 Kreatif Berfikir dan melukukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain alam menyelesaikan tugas – tugas. 8 Demokratis Car berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9 Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 10 Semangat Kebangsaan Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

76 KB – 41 Pages