407 KB – 122 Pages

PAGE – 1 ============
PT Supreme Energy Muara Laboh 1 RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL – RPL) Kegiatan Pengusahaan Panas Bumi untuk PLTP Muara Laboh 250 MW di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat Oktober 2013

PAGE – 4 ============
PT Supreme Energy Muara Laboh ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI .. .. .. . II DAFTAR TABEL .. .. .. . IV DAFTAR PETA .. .. .. .. V DAFTAR ISTILAH/ SINGKATAN .. .. . IV BAB I PENDAHULUAN .. .. .. I – 1 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan RKL – RPL .. I – 1 1.1.1 Maksud .. .. .. I – 1 1.1.2 Tujuan .. .. . I – 1 1.2 Kebijakan Lingkungan .. .. . I – 2 1.3 Kegunaan dilaksanakannya RKL – RPL .. .. I – 3 1.3.1 Bagi Kepentingan Pemrakarsa .. .. I – 4 1.3.2 Bagi Kepentingan Pemerintah .. I – 4 1.3.3 Bagi Kepentingan Masyarakat .. I – 5 BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP .. .. II – 1 2.1 Tahap Pra – Konstruksi .. .. II – 1 2.1.1 Komponen Sosial – Ekonomi Budaya .. .. II – 1 2.2 Tahap Konstruksi .. .. . II – 3 2.2.1 Komponen Fisik – Kimia .. .. .. II – 3 2.2.2 Komponen Biologi .. .. II – 9 2.2.3 Komponen Sosial – Ekonomi Budaya .. II – 11 2.2.4 Komponen Kesehatan Masyarakat .. .. II – 16 2.3 Tahap Operasi .. .. II – 18 2.3.1 Komponen Fisik – Kimia .. .. II – 18 2.3.2 Komponen Biologi .. .. . II – 21 2.3.3 Komponen Sosial – Ekonomi Budaya .. II – 22 2.3.4 Komponen Kesehatan Masyarakat .. .. II – 27 2.4 Tahap Pasca Operasi .. .. . II – 29 2.4.1 Komponen Fisik – Kimia .. .. II – 29 2.4.2 Komponen Biologi .. .. . II – 32 2.4.3 Komponen Sosial – Ekonomi Budaya .. II – 34 2.5 Pengelolaan Dampak Lainnya .. .. . II – 38 BAB III RENCANA PEMANTAUAN L INGKUNGAN HIDUP .. III – 1 3.1 Tahap Pra – Konstruksi .. .. .. III – 1 3.1.1 Komponen Sosial Ekonomi .. .. III – 1 3.2 Tahap Konstruksi .. .. III – 3 3.2.1 Komponen Fisik – Kimia .. .. . III – 3 3.2.2 Komponen Biologi .. .. .. III – 8 3.2.3 Komponen Sosial – Ekonomi Budaya .. .. III – 10 3.2.4 Komponen Kesehatan Masyarakat .. . III – 15 3.3 Tahap Operasi .. .. .. III – 16

PAGE – 5 ============
RKL – RPL Kegiatan Pengusahaan Panas B umi untuk PLTP Muara Laboh 250 MW PT Supreme Energy Muara Laboh iii 3.3.1 Komponen Fisik – Kimia .. .. .. III – 16 3.3.2 Komponen Biologi .. .. III – 19 3.3.3 Komponen Sosial – Ekonomi Budaya .. .. III – 20 3.3.4 Kesehatan Masyarakat .. .. .. III – 25 3.4 Tahap Pasca Operasi .. .. III – 26 3.4.1 Komponen Fisik – Kimia .. .. .. III – 26 3.4.2 Komponen Biologi .. .. III – 28 3.4.3 Komponen Sosial – Ekonomi Budaya .. .. III – 30 3.5 Pem antauan Dampak Lainnya .. .. .. III – 34 BAB IV JENIS DAN IZIN PPLH DIBUTUHKAN .. . IV – 1 4.1 Umum .. .. .. IV – 1 4.2 Izin PPLH yang dibutuhkan PT SEML .. . IV – 1 BAB V SURAT PERNYATAAN .. .. .. V – 1 DAFTAR PUSTAKA .. .. .. . I DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Struktur Organisasi SHE PT SEML

PAGE – 6 ============
PT Supreme Energy Muara Laboh iv DAFTAR TABEL Tabel II – 1 Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan Pengusahaan Panas Bumi untuk PLTP Muara Laboh 250 MW oleh PT Supreme Energy Muara Laboh .. .. .. II – 41 Tabel III – 1 Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Kegiatan Pengusahaan Panas Bumi untuk PLTP Muara Laboh 250 MW oleh PT Supreme Energy Muar a Laboh .. .. .. .. III – 36

PAGE – 8 ============
PT Supreme Energy Muara Laboh iv DAFTAR ISTILAH/ SINGKATAN AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup ANDAL Analisis Dampak Lingkungan Hidup API American Petroleum Institute B3 Bahan Berbahay a dan Beracun BBM Bahan Bakar Minyak BCC Binary Combined Cycle BOP Blow Out Preventer BPN Badan Pertanahan Nasional CITES the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora DAS Daerah Aliran Sungai FGD Focus Group Discussions GOR Gedung Olah Raga HGU Hak Guna Usaha HL Hutan Lindung HPT Hutan Produksi Terbatas IPA Indeks Pencemaran Air IUCN International Union for Conservation of Nature IUP Ijin Usaha Pertambangan Panas Bumi Jorong Dusun KA ANDAL Keran gka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup KAN Kerapatan Adat Nagari KK Kepala Keluarga LH Lingkungan Hidup LHR Lalu Lintas Harian Rata – rata LPM Lembaga Pemberdayaan Masyarakat MDL Methods Detection Limit MCK Mandi, Cuci, Kakus MEQ Micro E arth Quake MKJI Manual Kapasitas Jalan Indonesia MW Mega Watt Nagari Desa ORC Organic Rancine Cycle PERDA Peraturan Daerah PLN Perusahaan Listrik Negara PLTM Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro PLTP Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PP Pe raturan Pemerintah Pole/Tiang V egetasi yang mempunyai diameter batang 5 10 cm Pohon V egetasi yang mempunyai diameter batang >10 cm RSUD Rumah Sakit Umum Daerah RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah

PAGE – 9 ============
RKL – RPL Kegiatan Pengusahaan Panas B umi untuk PLTP Muara Laboh 250 MW PT Supreme Energy Muara Laboh v RUPTL Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik RKL R encana Pengelolaan Lingkungan Hidup RPL Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup MSDS Material Safety Data Sheet Sapling V egetasi yang mempunyai diameter batang < 5 cm dengan mempunyai tinggi > 1,5 m SEML PT Supreme Energy Muara Laboh Seedling A nakan muda yang tumbuh dari biji. Dalam analisis vegetasi untuk anakan atau seedling (semai) diklasifikasikan sampai ukuran tinggi 1,5 meter SIPA Surat Izin Pemakaian Air SMP Satuan Mobil Penumpang TBE Tingkat Bahaya Erosi TNKS Taman Nasional Kerinci Seblat TS S Total Suspended Solid TDS Total Dissolved Solid TPS Tempat Pembuangan Sementara TPA Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja UKL Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup UPL Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup UU Undang – Undang WKP Wilayah Kerja Pertambangan

PAGE – 10 ============
PT Supreme Energy Muara Laboh I – 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PE NYUSUNAN RKL – RPL Berdasarkan prakiraan dan evaluasi dampak penting maka disusun rencana tindak lanjut dalam bentuk RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup) dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup) dalam satu kesat uan laporan. Adapun maksud penyusunan RKL dan RPL tersebut adalah sebagai berikut: 1.1.1 Maksud Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup ( RKL ) merupakan rencana tindak lanjut untuk mengelola dampak penting yang ditimbulkan oleh aktivitas proyek , sedangkan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ( RPL ) merupakan piranti untuk memantau hasil pengelolaan lingkungan tersebut. Dengan demikian penyusunan RKL dan RPL ini dimaksudkan untuk: Menyusun rencana pengelolaan dampak penting agar dampak yang ditimbulkan proyek dapat m emenuhi ketentuan b aku m utu lingkungan dan / atau meminimalisasi k erusakan l ingkungan sehingga dapat menghindari kemungkinan timbulnya dampak penting yang akan dapat berkembang menjadi isu lingkungan atau isu sosial yang merugikan berbagai pihak yang berk epentingan. Menyusun rencana pemantauan dampak penting guna mengetahui efektivitas hasil pengelolaan lingkungan sehingga dapat menjadi dasar evaluasi dan penyusunan rencana tindak lanjut untuk menyempurnakan pengelolaan lingkungan secara terus menerus. Den gan adanya RKL dan RPL ini maka setiap dampak penting yang ditimbulkan oleh kegiatan dapat terkendali dan teredam hingga tidak berkembang menjadi isu lingkungan regional, nasional atau bahkan menjadi isu lingkungan internasional. 1.1.2 Tujuan Maksud penyusunan R KL dan RPL adalah mengendalikan dampak penting agar sesuai dengan norma, standar, prosedur dan kriteria yang berlaku. Oleh karena itu sesuai dengan maksud penyusunan RKL dan RPL, maka tujuan penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup te rsebut adalah sebagai berikut : Memastikan bahwa rencana kegiatan pengusahaan panas bumi untuk PLTP Muara Lab o h mengikuti ketentuan pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan dengan mengelola sumberdaya alam untuk dapat dimanfaatkan sebesar – besarn ya bagi pembangunan ekonomi daerah maupun ekonomi nasional.

PAGE – 11 ============
RKL – RPL Kegiatan Pengusahaan Panas B umi untuk PLTP Muara Laboh 250 MW PT Supreme Energy Muara Laboh I – 2 Mengelola dampak penting yang timbul dari kegiatan pengusahaan panas bumi untuk PLTP Muara Lab o h sesuai b aku m utu lingkungan untuk meminimalisir dampak negati f penting terhadap lingkungan . Melaks ana k an pengelolaan lingkungan sesuai dengan rencana yang telah dituangkan dalam FS / Feasibility Study maupun D ED / Detail Engineering Desig n ( mitigated impact ). Mengelola lingkungan secara terpadu dengan menyediaka n dana sesuai kebutuhan pengelo l a a n lingkunga n dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan sesuai dengan norma, stan d ar, prosedur dan kriteria yang berlaku. Memantau dampak negatif penting dari kegiatan proyek guna memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan lingkungan telah sesuai dengan standar b a ku m utu lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah. Menyampaikan informasi hasil pemantauan lingkungan proyek kepada para pemangku kepentingan sebagai bahan acuan untuk evaluasi dan pengambilan keputusan serta rencana tindak lanjut terhadap pengelolaan li ngkungan . Dengan demikian pengelolaan dampak penting akibat kegiatan maupun pengelolaan dampak yang sudah direncanakan ( mitigated impact) senantiasa terpantau dan terkendali se hingga dapat memenuhi ketentuan b aku m utu lingkungan yang dipersyaratkan oleh pe merintah . Mitigated impact adalah dampak yang sudah diketahui dari awal , sedangkan rancangan kegiatan (FS dan D ED) sudah mencakup rencana pengelolaan dan pengendalian dampak tersebut, sehingga dampak tersebut tidak lagi perlu dikaji dalam ANDAL, namun dic antumkan dalam RKL – RPL. 1.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) memiliki komitmen yang tinggi t erhadap program K3LL ( K eselamatan dan Kesehatan Kerja serta L indungan Lingkungan) . Perusahaan menetapkan standar yang tinggi dalam penerapkan program K3L L untuk memastikan bahwa semua area operasi adalah tempat yang proaktif dan aman bagi para pemangku kepentingan ( stakeholder ) . Perusahaan berkomitmen secara proaktif untuk melindungi keselamatan dan ke sehatan manusia serta lindungan lingkungan . U ntuk terus meningkatkan kinerja program K3LL, perusahaan secara rutin meninjau secara berkala terhadap kebijakan , program, prosedur , melakukan audit maupun inspeksi terhadap kegiatan serta melakukan identifikasi potensi bahaya sehingga bahaya dapat di cegah dan diminimalisasi untuk mengurangi kecelakaan serta meningkatkan kepatuhan kerja . Kebijakan perusahaan didasarkan pada prinsip – prinsip dasar sebagai berikut: M ematuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja serta lindungan lingkungan sesuai dengan peraturan dan perundangan serta best practice yang berlaku .

407 KB – 122 Pages